Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Pemberkatan dan Peresmian Gereja St. Fransiskus Xaverius Cangkringan:
Di Gereja, Rahmat dan Berkat Allah Melimpah

Foto: M Etty Tri Poesporini
Allah hadir di mana-mana dan kapan saja. Namun gereja adalah tempat di mana Allah secara khusus hadir untuk memberi berkat dan rahmat yang  melimpah.  Kehadiran Allah secara khusus di gereja menyebabkan berkat dan rahmat-Nya yang melimpah itu bagaikan mata air yang tidak pernah habis, namun siapapun harus datang untuk mengambilnya.
      Maka, tema yang dipilih:  Rumahku Akan Disebut Rumah Doa, sangat tepat.  Menurut Uskup Emeritus Mgr. Blasius Pujaraharja  dalam homilinya dalam Perayaan Ekaristi Pemberkatan dan Peresmian Gereja St. Fransiskus Xaverius Cangkringan,   Kamis 28 November 2013,  gereja sejatinya adalah rumah doa bagi setiap umat,  tempat di mana umat berjumpa dan berdialog
dengan Allah.  Oleh sebab itu, umat Katolik di Cangkringan diharapkan selalu rindu untuk berjumpa dan berdialog dengan Allah di rumah-Nya.  Dengan demikian umat memperoleh berkat dan rahmat melimpah, tidak hanya bagi diri sendiri  tetapi juga untuk dibagikan kepada sesama.  
    Perayaan Ekaristi Pemberkatan dan Peresmian Gereja St. Frasiskus Xaverius Cangkringan  dipimpin Uskup Emeritus Blasius Pujaraharja sebagai Konselebran Utama, didampingi Rm. Robertus Triwidodo Pr selaku pastor Paroki St. Petrus & Paulus Babadan, Rm.  Antonius Andri Atmoko  OMI, Rm. Yosaphat Dhani Puspantara Pr, Rm. Lorentius Tata Priyana Pr, dan Rm. Ignasius Triatmoko MSF.
    Setelah pemberkatan dan penandatangan peresmian,  Mgr. Blasius Pujaraharja segera meninggalkan gereja, karena sudah berjanji memimpin perayaan ekaristi di tempat lain pada pkl. 19.00. Sebagaimana direncanakan semula, Perayaan Ekaristi ini seyogyanya dipimpin oleh Uskup Agung KAS Mgr. J Pujasumarta, yang tiba-tiba berhalangan karena harus berangkat ke Vatikan, Roma. Perayaan ekaristi yang dihadiri sekitar 500 umat itu selanjutnya dipimpin oleh Rm Ignasius Triatmoko MSF, Sekretaris Keuskupan KAS.
        Usai Perayaan Ekaristi, umat dan seluruh undangan bersama-sama beryukur menikmati hidangan makan  malam yang  sudah disediakan panitia di aula.  Sebelum gereja yang baru saja diberkati dibangun, aula ini digunakan sebagai ibadat umat Katolik Cangkringan. 
         Hiburan diawali dengan penampilan ibu-ibu menyanyikan tembang Panembromo diiringi gamelan. Saat acara hiburan dimulai, para undangan dan masyarakat sekitar mulai hadir, termasuk unsur Tripika setempat.  Sebagai acara pamungkas adalah penampilan memukau Kelompok Hadroh beranggotakan sektiar 30 santri dari Pesantren Al-Khodir, yang tampil hampir enam puluh menit, lalu  dilanjutkan oleh lawakan Dalijo dan Sukir.  
          Acara malam itu ditutup dengan doa lintas agama.