Sekolah Iman: Tobat Masa Prapaskah: Lahiriah dan Sosial

Tobat masa Prapaskah hendaknya tidak hanya merupakan latihan batin dan individual, melainkan bersifat lahiriah dan sosial.  Bersifat lahiriah  berarti menjalankan pantang dan puasa, sedang bersifat sosial melaksanakan pertobatan dalam bentuk kepedulian terhadap mereka yang termasuk KLMTD.

    Masa Prapaskah 40 hari bagi umat Katolik merupakan masa persiapan
untuk merayakan Misteri Paskah.  Sebagai bagian dari Lingkaran Paskah, masa Prapaskah menjadi momen penting untuk meningkatkan kualitas dengan memperbaharui hidup iman melalui penghayatan dan pengalaman tobat, penghayatan dan pengalaman hidup baru buah Misteri Paskah, serta pemantapan tugas perutusan dan kesadaran akan peran Roh Kudus serta pengamalan akan karunia-Nya.  Karena itu, selama masa persiapan, umat Katolik hendaknya lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa. 

    Pedoman bagi umat menjalani masa Prapaskah seperti di atas, merupakan pokok bahasan dengan topik Misteri Paskah,  dalam Sekolah Iman di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Rabu 26 November 2014.   Seperti sebelumnya, pembicara dalam Sekolah Iman ini adalah Rm. Robertus Triwidodo Pr.

    Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Sekolah Iman dimulai pkl. 18.00. Pengunduran satu jam waktu penyelenggaraan tersebut dimaksudkan agar lebih terbuka kesempatan mengikuti Sekolah Iman. bagi umat yang baru pulang kerja sore hari. 

     Hadir saat itu sekitar 60 lebih peserta. ***