Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Mengapa persentase Peniten di Cangkringan lebih Banyak, Sedang di Babadan lebih Sedikit?

Persentase peniten di Gereja St. Fransiskus Xaverius Cangkringan ternyata lebih besar (111 peniten dari sekitar 300 umat atau 37 % ) dibanding peniten di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan (653 peniten dari sekitar 2300 umat atau 28,39 %).
     Sebagai gambaran bisa dilihat tabel berikut:

Rekapitulasi Peniten Sakramen Rekonsiliasi (Rabu, 10 Desember 2014)

  • No.
    Tempat
    JUMLAH
    1
    Gereja St. Petrus & Paulus –  Dolo, dsk
    137
    2
    Gereja St. Fransiscus Xaverius – Cangkringan
    111
    3
    Lingk. St. Yohanes & St. Stephanus Martir –  Demangan
    80
    4
    Lingk. St. Carolus & St. Vincentius – Sawahan Kidul
    80
    5
    Lingk. St. Maria Ratu Rosari – Ringin Mas
    23
    6
    Lingk. St. Yustinus – Babadan
    40
    7
    Lingk. St. Elisabeth – Babadan
    33
    8
    Lingk. St. Pius – Saren, dsk
    26
    9
    Lingk. St. Antonius – Sambiroto, dsk
    27
    10
    Lingk. St. Robertus –  Sambiroto, dsk
    15
    11
    Lingk. St. Agustinus Hypo – Karangsari, dsk
    34
    12
    Lingk. St. Maria – Krodan, dsk.
    25
    13
    Lingk. St. Skolastika dan St. Ignatius –
    Perum Kanisius
    37
    38
    14
    Lingk. Ratu Kenyo – Kayen, dsk.
    29
    15
    Lingk. St. Martinus – Pondok Wonolela dsk.
    29
    JUMLAH TOTAL
    764
    Catatan: Gereja St. Fransiskus Xaverius merupakan Wilayah IV Paroki St. Petrus & Paulus Babadan, terdiri atas 5 Lingkungan.
     Perbedaan itu menarik dicermati. Sebab terkait perbedaan persentase tersebut, muncul beberapa pertanyaan yang menggelitik. Apakah selama ini umat Gereja Cangkringan, berdasarkan persentase, memang lebih banyak mengikuti Sakramen Rekonsiliasi?
     Sayang sekali belum diperolah data dalam rentang waktu tertentu yang sekiranya bisa dijadikan acuan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun, jika jawabannya adalah ya, maka muncul pertanyaan baru: Mengapa?
     Jawaban atas pertanyaan terakhir ini menarik untuk didalami, jika memang benar persentase peniten di Cangkringan selalu lebih banyak dibanding persentase di Babadan. Jawaban atas pertanyaan itu bisa macam-macam. Mulai dari masalah penghayatan iman, masalah waktu, dan sebagainya.
     Sekedar menduga-duga sudah tentu tidak benar. Ambil contoh mengenai waktu. Pada masa Prapaskah tahun ini, Sakramen Rekonsiliasi di Paroki Babadan diselenggarakan hari Kamis (27 Maret 2014) dimulai pukul 18.30, yang biasanya dimulai pukul 17.00.
    Ada asumsi mengapa perubahan ini dilakukan. Apabila Sakramen Rekonsiliasi dimulai lebih sore, maka para pekerja kantoran yang kebanyakan masih bekerja hingga pukul 17.00 masih memiliki waktu yang cukup longgar untuk mengikuti Sakramen Rekonsiliasi.
     Tidak jelas apakah karena jumlah peniten tidak meningkat secara signifikan atau tidak, namun Sakramen Rekonsiliasi Rabu lalu (10-12-2014) kembali dimulai pukul 17.00. Dan yang menarik, meski dimulai pukul 17.00, sampai pkl. 20.00 masih ada umat yang hadir untuk mengaku dosa di Gereja Babadan.
     Jadi, jika memang benar persentase peniten di Cangkringan selalu lebih banyak dibanding persentase di Babadan, menarik untuk didalami.(P Rondang Pasaribu, Litbang Paroki)***