Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Jangan Cemas, Rahmat Allah selalu Cukup

Memasuki Tahun Baru 2015, jangan cemas. Rahmat Allah selalu cukup.  Pesan tersebut disampaikan Rm. Robertus Triwidodo Pr, pada Perayaan Ekaristi Hari Raya Santa Maria Bunda Allah, di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Rabu (31-12-2014), dengan konselebran Rm R Rubiyatmoko Pr dan Rm. L Tata Priyatna Pr.
     Mencermati kembali perjalanan kehidupan selama tahun 2014 sebagai flash back, wajar apabila timbul rasa cemas memasuki tahun 2015. Rm. Triwidodo mengemukakan beberapa contoh. Jumlah umat Paroki Babadan yang meninggal dunia berjumlah 39 orang.  Ini jauh lebih banyak dibanding dua tahun terakhir. Tahun 2013 tercatat 22 orang meninggal, sedang tahun 2012 sebanyak 21 orang.
     Kemudian, banyak anak lahir, banyak pula muda-mudi memasuki perguruan tinggi atau sudah  lulus dan mulai bekerja. Lalu, banyak orang mencapai puncak karir, namun ada pula yang justru terhenti karirnya karena pensiun atau oleh sebab lain. Selain itu, banyak pasangan menikah membentuk keluarga baru, namun tidak sedikit pasangan muda yang masih berpacaran malah putus cinta.

Kacamata Iman
     Gambaran tersebut mengisyaratkan bahwa sepanjang 2014 terjadi pasang-surut kehidupan. Akan tetapi semua itu hendaknya dilihat dalam bingkai kacamata iman.  Dengan  kacamata iman, pengalaman yang sudah lampau itu akan bisa dilihat sebagai pengalaman penuh rahmat, sebab dalam situasi apapun Allah selalu hadir menyertai. Menghayati pengalaman tahun 2014 sebagai pengalaman rahmat membuat seseorang semakin mudah bersyukur, semakin mudah mengalami dan merasakan sukacita.
      Dalam hal itu, sikap yang perlu dikembangkan adalah keteladanan Bunda Maria, yang selalu "... menyimpan semua itu di dalam hati dan merenungkannya."  Pengalaman tahun 2014 perlu direnungkan setiap orang, agar dari perenungan itu bisa menumbuhkan sikap yang lebih bijak dalam menjalani tahun 2015. Ada  pertanyaan yang bisa membantu perenungan tersebut:  Apakah ada yang seharusnya kulakukan tetapi tidak kulakukan? Apakah ada yang seharusnya tidak kulakukan tetapi kulakukan?
      Dengan merenungkan pertanyaan ini, kemudian melihatnya dalam bingkai kaca mata iman,  seseorang akan diantar ke kesadaran untuk melihat apa dan bagaimana rencana Allah di dalam kehidupannya, serta bagaimana ia menanggapi rencana Allah itu. 
      Maka menghadapi tahun 2015, setiap orang hanya perlu berendah hati memohon penyelenggaraan Allah. Tak perlu cemas menghadapi tahun baru ini. Rakhmat Allah selalu cukup bagi setiap orang. Kalaupun ada pencobaan, pencobaan itu takkan melebihi kekuatan seseorang.***