Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Rabu Abu: Ikut Pagi atau Sore ?

Tahun lalu, saat menyalami para siswa di pintu masuk sekolah Katolik, ada guru yang melihat bubuhan abu membentuk gambar salib di dahi salah satu siswanya.  Terdengar guru itu berkata: "Wah, sempat ya ikut Ibadat Rabu Abu."

Memang, kebanyakan umat cenderug mengikuti Ibadat Rabu Abu sore hari, meski di setiap gereja biasanya Ibadat Rabu Abu juga diselenggarakan pagi hari.  Di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, sebagai contoh, Ibadat Rabu Abu 18 Februari 2015 dilaksanakan dua kali. Ibadat Rabu Abu pertama dilaksanakan pagi pkl. 015.15. Sedang ibadat kedua sore hari, pkl. 18.00.
Penyelenggaraan Ibadat Rabu Abu yang dua kali itu, yang mengawali Masa Prapaskah sebagai masa pertobatan - pantang dan puasa, memberi keleluasaan bagi umat akan memilih ikut pagi atau sore. Bagi mereka yang tidak sempat mengikuti Ibadat Rabu Abu pagi hari, masih ada kesempatan mengikutinya sore hari. Demikian pula sebaliknya.

Akan tetapi,  berdasarkan pengamatan tak terukur, agaknya kebanyakan umat memilih ikut Ibadat Rabu Abu pada sore hari. Alasannya, repot harus bangun lebih pagi jika ikut Ibadat Rabu Abu pada pagi hari.
Selain itu, dibanding ibadat pagi, ibadat sore dianggap lebih lengkap, sebab diselengarakan tanpa tekanan waktu.

Masih ada alasan tambahan. Kalau ikut Ibadat Rabu Abu pagi hari, pada dahi akan tertempel abu hitam menggambarkan salib. Segera menghapus abu itu dari dahi begitu melewati pintu gereja, merasa gamang. Bila dibiarkan terus, bisa dilihat orang lain yang tak tahu menahu soal Rabu Abu, membuatnya bertanya-tanya. Akan repot menjawabnya.

Walau begitu,ada umat yang lebih suka mengikuti Ibadat Rabu Abu pagi hari. Memang, ibadat pagi biasanya diselenggarakan lebih singkat,  mempertimbangkan waktu karena umat akan ke kantor atau mengantar anak ke sekolah. Ibadat berlangsung lebih cepat, sehingga terkesan tergesa.

Namun umat memilih ibadat pagi beralasan, pagi adalah tanda memulai sesuatu. Pagi Rabu Abu mengawali masa pertobatan - puasa dan pantang, mengawali seluruh kegiatan dalam kehidupan selama hari itu. Jadi, terasa lebih mantap jika mengikuti Ibadat Rabu Abu pagi hari. Sekalipun setelah mengikuti Ibadat Rabu Abu pagi hari, pada dahi akan tertempel abu hitam menggambarkan salib, tidak menjadi soal. Kalau tampak aneh di mata orang lain yang tak tahu menahu soal Rabu Abu, lalu terdorong bertanya, itu malah kesempatan baik untuk bersaksi tentang iman yang dimiliki.

Selamat Memasuki Masa Prapaskah!