Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Rekoleksi Lingkungan Emmanuel:
Syukur Atas Panggilan Hidup Berkeluarga

Rekoleksi dan Misa di Lingkungan Emmanuel, yang dilaksanakan Selasa (24-02), menandai pola baru pertemuan romo paroki dengan umat.

Sebelumnya, pertemuan selalu diawali dengan misa lingkungan, baru kemudian dilanjutkan diskusi dengan romo. Tahun ini rekoleksi diselenggarakan lebih dulu, baru kemudian misa lingkungan.



Selain itu, dalam pertemuan pada tahun sebelumnya belum tentu topik khusus yang dibahas. Kali ini, rekoleksi diselenggarakan dengan topik: Syukur Atas Panggilan Hidup Berkeluarga.

Dalam pengantar, Rm. Robertus Triwidodo Pr mengemukakan, rekoleksi dimaksudkan untuk mengungkapkan pengalaman dalam menanggapi panggilan Allah dengan dan dalam hidup berkeluarga. Paham keluarga dalam ajaran Katolik, menikah adalah panggilan Allah. Menikah bukan keharusan, melainkan salah satu pilihan bebas terhadap panggilan maupun tugas perutusan Allah.

Sesuai tujuan rekoleksi, umat yang hadir dibagi atas lima kelompok, masing-masing beranggotakan 7-8 orang, tanpa membedakan usia. Salah satu anggota kelompok menjadi moderator dan sekaligus penulis.

Dalam kelompok, setiap anggota kelompok mengungkapkan pengalaman masing-masing sesuai pertanyaan panduan:
  1. Bagaimana perasaan dalam menjalani hidup berkeluarga saat ini? Bagaimana suasana keluarga saat ini? 
  2. Apa kebiasaan rohani yang sedang berjalan dalam keluarga? 
  3. Apa rencana ke depan agar keluarga lebih bahagia?
Sharing kelompok berlangsung sekitar 70 menit. Peserta secara bergiliran mengungkapkan pengalaman masing-masing sesuai pertanyaan panduan. 

Usai pertemuan kelompok, moderator kelompok bergiliran  membacakan hasil sharing kelompok.  Dengan demikian, seluruh umat yang hadir bisa mengetahui apa yang di-sharing-kan di kelompok lain.

Setelah presentasi seluruh kelompok, Rm. Robertus Triwidodo Pr kemudian memberi catatan atas sharing setiap kelompok.

Misa diselenggarakan sekitar pkl. 21.10 dan berakhir pkl. 22.00. Pertemuan diakhiri dengan ramah tamah.

Menurut Rm. Robertus Triwododo Pr, metode pertemuan rekoleksi ini cukup efektif dibanding cara yang digunakan dalam pertemuan tahun lalu. Waktu lebih efisien dan semua umat ikut berperan. Ini menggembirakan, sebab semua umat ternyata bersedia sharing di kelompok masing-masing. Padahal, dalam pertemuan dengan cara lama, tidak semuat umat yang hadir mau bicara.***