Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Perayaan Minggu Palma:
Mendengar Kehendak Allah dalam Keheningan

Hanya dalam keheningan seseorang mampu mendengar kehendak Allah. Maka, setiap orang perlu memasuki alam keheningan agar suara Allah yang menyampaikan kehendak-Nya, dapat didengar.
     Dalam homili Perayaan Ekaristi Minggu Palma, di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Sabtu (28-03-2015), Rm. Robertus Triwidodo Pr, mengemukakan, kehidupan sekarang ini sangat riuh.
Siang malam seseorang bisa saja hanya mendengar suara tv, radio, atau pergunjingan di media sosial. Di tengah kebisingan seperti itu, bukan mustahil suara Allah tidak lagi terdengar. Dengan demikian, keheningan kini sangat diperlukan setiap orang, agar dapat mendengar suara Allah, dan karena itu bisa mengetahui kehendak-Nya.
     Memasuki keheningan bukan berarti menyendiri ke tempat sepi. Keheningan hanya bisa dicapai apabila seseorang mau membuka diri, mengosongkan diri, siap untuk diisi oleh kehendak Allah. Ibarat sebuah gelas kaca, gelas tersebut hanya bisa diisi jika benar-benar kosong.
     Maka, ketika seseorang mampu membuang segala ambisinya, segala keinginan dan kepentingannya, ego, emosi, pikiran-pikirannya, saat itulah dia mulai memasuki keheningan. Dan saat itu pulalah dia mulai mampu mendengar suara Allah, mendengar apa yang dikehendaki Allah.
     Mendengar suara Allah, dan kemudian mengutamakan kehendak Allah dalam kehidupan, adalah sikap yang seharusnya menjadi keutamaan dalam diri setiap murid Yesus.
     Dalam melaksanakan tugas perutusan dari Bapa-Nya, Yesus memilih kesederhanaan dan kelemah-lembutan. Itulah sebabnya saat memasuki Yerusalem sebelum disalibkan, Yesus memilih menaiki seekor keledai, bukan seekor kuda gagah. Kesederhanaan dipilih Yesus untuk memberi teladan bahwa Ia mengutamakan kehendak Bapa-Nya.
     Keteladanan itulah yang penting direnungkan oleh setiap murid Kristus saat ini, yaitu mengutamakan kehendak Allah, bukan kehendak diri sendiri.

Meriah
     Perayaan Minggu Palma di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan yang diselenggarakan Sabtu sore (28-03_2015) dan Minggu pagi (29-03-2015)  berlangsung meriah.
     Pada perayaan Sabtu sore, Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Rm. Robertus Triwidodo Pr. Meski dibayang-bayangi oleh mendung, umat yang berjumlah sekitar 600 orang tetap setiap mengikuti perarakan.
     Pada Minggu pagi, Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Rm. A Andri Atmoko OMI. Umat yang menghadiri perayaan ini berjumlah sekitar 900 orang, menyebabkan Panitia Paskah segera menyediakan kursi tambahan yang dipinjam dari RT sekitar gereja.***