Pembaruan Janji Imamat tersebut diikuti sekitar 280 romo yang berkarya di Keuskupan Agung Semarang, baik romo biarawan maupun romo disosesan (Pr), termasuk Kardinal Julius Darmatmaja dan Uskup Emeritus Mgr Blasius Pujarharja.
Sehari sebelumnya, sejak Senin sore (30-03) sampai Selasa siang (21-03), para imam tersebut mengikuti retret di Bandungan.
Pembaruan Janji Imamat dilakukan seusai homili, dilanjutkan dengan pemberkatan Minyak Pengurapan Orang Sakit (Oleum Infirmorum), Minyak Katekumen (Oleum Catechumenorum), Minyak Krisma (Sabcum Chrisma). Minyak yang telah diberkati itu akan dibawa oleh setiap romo ke paroki masing-masing.
Seperti berlangsung tahun sebelumnya, Perayaan Ekaristi Pembaruan Janji Imamat atau yang juga disebut Misa Krisma ini selalu dilaksanakan hari Selasa menjelang Kamis Putih. Misa Krisma merupakan ungkapan kesatuan antara Imam dan Uskup dalam jabatan imamat Kristus. Kesatuan tersebut tampak nyata pada Pemberkatan Minyak maupun dalam Perayaan Ekaristi, para romo menjadi konselebran dan sekaligus saksi.
Umat dari setiap paroki di mana para imam berkarya juga ikut hadir dalam perayaan tersebut. Umat dari setiap paroki selalu dimotivasi dan diajak untuk menghadiri Misa Krisma. Kehadiran umat dalam perayaan ini merupakan ungkapan kesatuan dengan imam.
Khusus tahun ini, setiap paroki diimbau juga mengajak para OMK, PA, dan PIR untuk menghadiri perayaan ini. Dengan menghadiri Misa Krisma, diharapkan tumbuh subur benih-benih panggilan di kalangan mereka.
Bagi umat Paroki St. Petrus & Paulus Babadan, menghadiri perayaan ini adalah yang ke-5.(prp/met)***