Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

HUT Paroki:
Bersyukur, Mohon Rahmat, dan Bagaimana Menghadapi Tantangan Zaman


Selamat 
Ulang     29 Juni 2015 Tahun


HUT Paroki ke-4  - HUT Gereja ke-53
Ada tiga hal yang penting direnungkan seluruh umat saat merayakan Hari Raya St. Petrus & Paulus, terlebih karena perayaan tersebut merupakan HUT ke-4 paroki dan HUT ke-53 Gereja Babadan.
     Rm. Paulus Wiryotantomo SJ, dalam homili pada Perayaan Ekaristi Hari Raya St. Petrus & Paulus di Gereja Babadan, Senin (29-06-2015) mengatakan, tiga hal tersebut adalah bersyukur, memohon rahmat untuk melayani, dan bagaimana menghadapi tantangan zaman.

     Mengapa beryukur? Bersyukur karena Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada umat di paroki ini sehingga terus berkembang dari gereja kecil hingga menjadi paroki seperti sekarang.
     Rahmat apa yang harus dimohonkan kepada Allah?   Rahmat agar semua umat diberi ketulusan dan kemampuan untuk melayani di dunia ini, sebagaimana telah diteladankan kedua Rasul. Kedua, rahmat agar dari paroki ini diutus lebih banyak kaum muda yang dipilih oleh Allah sendiri untuk menjadi rasul.
     Bagaimana menghadapi tantangan zaman? Seluruh umat hendaknya memohon rahmat-Nya agar diberi keteguhan, seberat apapun tantangan zaman namun seperti St. Petrus dan St. Paulus tetap bersatu saling melengkapi dalam kehidupan menggereja.
     Dalam perayaan Ekaristi yang dimulai pkl. 18.00, sebagai selebran adalah Rm. Triwododo Pr selaku pastur paroki, dengan konselebran Rm. Paulus Wiryotantomo SJ dan Rm. Ignatius Yulianto OMI. Sebelum misa usai, terlebih dulu dilakukan pemotongan tumpeng oleh Rm. Triwododo Pr dan menyerahkan potongan tumpeng itu kepada Maria Marni Kismo Sewoyo (Mbah Kis). Beliau adalah istri Yosep Kismo Sewoyo, salah satu perintis gereja Katolik di Babadan, dan sekaligus menjadi umat tertua dengan usia 103 tahun.
     Setelah pemotongan tumpeng, Koor OMK Babadan yang menjadi Juara III Lomba Koor antar Paroki Sekevikepan DIY untuk menyambut HUT 200 OMI, memperdengarkan dua lagu yang dibawakan dalam lomba tersebut. Usai perayaan Ekaristi, umat makan malam bersama menikmati makanan nasi kucing yang dihidangkan di gerobak angkringan berdasarkan pesanan panitia.

Triduum 
     Peringatan Pesta Nama sudah dimulai tiga hari sebelumnya. Diawali dengan Triduum sejak Jumat (26-06-2015) di setiap lingkungan, dilanjutkan dengan ziarah ke makam para perintis dan tokoh gereja usai Minggu pagi (28-06-2015). Sore hari, dimulai pkl. 16.00, diselenggaran kenduri bersama di Aula Panti Paroki, dihadiri Dewan Paroki dan perwakilan Tim Kerja.(prp)***