Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Kunjungan Para Romo Peserta Bulan Pastoral:
Berbagi Pengalaman Meneladan Santo Pelindung


Bagaimana Paroki St. Petrus & Paulus Babadan melakukan dua hal, yaitu memperkuat persekutuan umat di internal paroki, dan mempererat persaudaraan dengan masyarakat sekitar yang bukan umat paroki adalah yang hal menarik untuk didiskusikan.
     Menurut Rm. J.B. Mardikartono SJ dari Pusat Pastoral Yogyakarta, saat menyampaikan sambutan pengantar dalam kunjungan para romo peserta Bulan Pastoral, Sabtu (04-07-2015),
mendiskusikan dua hal tersebut menjadi tujuan kunjungan.
Dikemukakan lebih lanjut, pengalaman Paroki Babadan tentang kedua hal tersebut menarik dibahas, mengingat pelindung Paroki Babadan adalah St. Petrus dan St. Paulus. Rasul Petrus sebagai pimpinan gereja awal dikenal dalam upayanya membina persekutuan iman di kalangan orang Yahudi. Sedang Rasul Paulus memusatkan perhatian pada pewartaan Injil kepada orang bukan Yahudi.
     Maka, pengalaman Paroki St. Petrus & Paulus Babadan penting di-sharing-kan kepada 26 romo dari paroki regio Jawa, Bali, Kalimantan, NTT, Sulawesi, dan Papua yang sedang mengikuti Bulan Pastoral yang diselenggarakan Pusat Pastoral Yogyakarta. Dalam kunjungan tersebut, Rm. J.B. Mardikartono SJ didampingi Romo Ignatius L. Madya Utama SJ, juga dari Pusat Pastoral Yogyakarta.
      Pertemuan berlangsung di Aula Panti Paroki, dimulai pkl. 19.00 – 21.00. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan para romo peserta Bulan Pastoral. Menyangkut persekutuan umat dalam internal paroki, pertanyaan pertanyaan yang diajukan antara lain: Apakah ada antara Romo Paroki dengan Dewan Paroki? Jika ya, bagaimana mengatasinya? Bagaimana merancang dan mengevaluasi program?
     Sedang terkait dengan upaya paroki dalam menjalin persaudaraan dengan masyarakat sekitar luar paroki antara lain: Bagaimana komunikasi antar umat beriman? Apakah ada friksi? Bagaimana mengatasinya? Bagaimana dengan dialog dengan pemerintah? Apakah kalau gereja bersuara kritis, lalu pemerintah mengatakan gereja tidak tahu bersyukur sebab pemerintah telah memberi bantuan kepada gereja? Mengapa orang Katolik bisa menduduki posisi di jabatan tertentu? Bagaimana menyelenggarakan pemberdayaan ekonomi umat? Semua pertanyaaan tersebut dijawab oleh Rm. Triwidodo Pr selaku pastur paroki, serta oleh umat paroki yang terdiri dari beberapa pengurus Dewan Paroki, Ketua Bidang, Tim Kerja, Pengurus Lingkungan, serta umat biasa.
     Sebelumnya, sore pkl. 16.00 - 18.00, rombongan para romo peserta Bulan Pastoral, dipandu oleh Rm. Robertus Triwidodo Pr serta beberapa anggota Dewan Paroki, mengunjungi Pondok Pesantren Salafiyah Al Qodir di Dusun Tanjung, Wukirsari, Pakem, dan berdialog dengan pengasuh pondok pesantren tersebut, Kyai Masrur Ahmad MZ. Selama beberapa tahun terakhir, terutama sejak erupsi Merapi, hubungan antara Paroki St. Petrus & Paulus Babadan dan Pondok Pesantren Al Qodir terjalin baik, dan masih berlangsung hingga sekarang.(prp)***