Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Supervisi:
Pengembangan SDM dan Keterlibatan Umat Perlu Ditingkatkan

Perhatian pada pengernbangan SDM dan keterlibatan umat dalam kehidupan menggereja perlu mendapat tekanan. Demikian antara lain rekomendasi Tim Supervisi KAS yang disampaikan kepada Paroki St. Petrus & Paulus Babadan, Senin (27/07/2015).
      SDM yang dimiliki, baik karena komposisi pendidikan yang sebagian besar berpendidikan SLTA ke atas (50, 88 %), maupun karena minat atau kemampuan khusus yang dimiliki, menjadi potensi Paroki Babadan yang harus didayagunakan.
      Maka meningkatkan keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan gereja, keterlibatan di lingkungan atau melalui komunitas-komunitias lain, penting diupayakan.
Didukung pemanfaatan kemajuan teknologi melalui lT, semua itu dapat membantu pengembangan paroki memiliki 'wajah' yang khas.
     Mengingat basis umat melalui Lingkungan dan komunitas-komunitas tertentu menjadi kekuatan bagi Gereja, perhatian dan pembinaan bagi ketua lingkungan/pengurus lingkungan atau pemuka umat perlu direncanakan. Untuk pembinaan ini , para pengurus Lingkungan misalya dapat mengikuti Program Sekolah Pengurus Lingkungan yang diselenggarakan Pusat Pastoral Sanjaya Mutilan.

Cangkringan
      Sementara itu, potensi Wilayah Cangkringan – sebagai bagian dari pengembangan dan penataan kawasan Paroki St. Petrus & Paulus Babadan – sudah saatnya ditingkatkan. Dengan peningkatan potensi itu, Wilayah Cangkringan menjadi 'pusat' pengembangan dan keterlibatan umat di sekitar Cangkringan.
      Wilayah Cangkringan, walau jumlah umatnya sedikit, namun sudah memiliki fasilitas (gereja, pastoran, taman doa dan aula) pendukung yang memadai. Kelengkapan perangkat organisasi juga sudah meyerupai organisasi paroki.
      Maka, terkait upaya peningkatkan potensi Cangkringan, direkomendasikan agar dilakukan pembicaraan dengan lingkungan atau wilayah tetangga paroki (Banteng, Pakem, Kalasan) melalui koordinasi Rama Vikep DIY.

Lebih Tertib dan Tepat Waktu
      Rekomendasi lain menyangkut Tata Kelola Administrasi, pencatatan dan pengelolaan arsip perlu lebih cermat dan tertib sehingga terkelola dengan lebih baik.
      Direkomendasikan pula agar tim pembangunan paroki merencanakan ruang sekretariat kantor paroki dengan letak yang strategis dan mudah diakses, serta dengan luasan yang memadai.
      Sedang rekomendasi untuk Tata Kelola Harta Benda, ditekankan agar rnembuat laporan keuangan paroki setiap bulan, dan mengirimkannya ke keuskupan tepat pada waktu.   Kewajiban-kewajiban paroki hendaknya segera diselesaikan. 

Belajar Bersama
      Supervisi yang berlangsung di Aula Paroki, dimulai pkl. 16.00 hingga pkl. 20.00. Dari Keuskupan Agung Semarang hari Tim Supervisi yang merupakan Tim A, terdiri dari Rm FX Sukendar Pr, Rm St Gitowiratmo Pr, Rm. G Kriswanto Pr (Ketua) Rm HY Singgih S Pr, Rm Widya Raharjo MSF, Bp. Benedictus Setyo Budi Asmara.
      Dari Kevikepan DIY, hadir Tim lnti Pastoral Kevikepan yang trediri dari Rm B Saryanto Pr, Rrn A Dadang H Pr, dan Bp. Andre.
      Sedang dari Paroki Babadan, hadir sekitar 25 peserta, terdiri dari Dewan Paroki, Tim Kerja, Bendahara, dan Sekretaris Paroki.
      Dalam sambutan pembukaan, Rm Robertus Triwidodo Pr, selaku pastur Paroki menyatakan supervisi bukan acara penilaian, tetapi belajar bersama untuk pelayanan yang lebih baik.
      Hal senada juga dikemukakan Rm. G Kriswanto, selaku Ketua Tim Supervisi , saat menjelaskan maksud dan tujuan supervisi . Dikatakan, supervisi adalah kesempatan untuk belaiar bersama, dan melihat bersama Paroki St. Petrus & Paulus Babadan sebagai sumber belajar dalam kehidupan menggereja sebagai bagian dari umat KAS.  Dengan belajar bersama, maka pelayanan paroki dalam mengawal jiwa-jiwa umat semakin optimal, agar tercapai cita-cita Tuhan Yesus yaitu semua mencapai keselamatan kekal.
      Supervisi mencakup Tata Pengembalaan, Tata Kelola Administrasi, Tata Kelola Harta Benda. Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah agar paroki mampu mengelola jemaat secara integral dalam kerangka tiga tata dengan guide line ARDAS dan Misi paroki. Maka ketiga tata itu perlu dikelola sebaik mungkin agar menghasilkan sinergi untuk mewujudkan Gereja yang relevan dan signifikan.
      Sementara itu, dalam sambutannya, Vikep DIY Rm B Saryanto Pr, mengatakan, dalam usia 5 tahun nama Paroki St. Petrus & Paulus Babadan sudah dikenal di Kevikepan DlY. Banyak kemajuan yang telah dicapai. Sebagai contoh, dalam menghayati dialog lintas iman paroki ini ada di barisan depan bersama paroki-paroki Rayon Sleman.
      Paroki ini juga bersemangat memberi perhatian pada kaum muda, hadir sebagai paroki yang berjuang untuk mengembalikan, melestarikan keutuhan ciptaan (melestarikan lingkungan hidup).
      Ke depan, pengelolaan harta benda, dan tata administrasi pastoral di paroki ini diharapkan semakin baik. Terutama setelah pembangunan fasilltas ruang dan kantor paroki yang kini sedang berlangsung, selesai.

Dari FGD ke Refleksi
      Sebagai paroki, supervisi di Paroki Babadan dilaksanakan pertama kali thn. 2011. Setelah empat tahun, seperti apa perkembangan yang dicapai dan bagaimana pelayanan pastoral berdasarkan ketiga tata kelola yang sudah disebutkan dilaksanakan, masalah yang dihadapi, antara lain merupakan hal yang hendak diketahui.
      Perkembangan itulah yang dipaparkan oleh Ketua Bidang Litbang, FX Pri Joewo Guntoro dan Bendahara 1 Heribertus Andre Purwanugraha. Narasi yang disampaikan sekitar 45 menit itu, kemudian ditanggapi oleh Tim Supervisi mewakili Tim Tata Pengembalaan, Tim Tata Kelola Administrasi, Tata Kelola Harta Benda.
      Mengacu kepada data yang dipaparkan melalui narasi, sejumlah pertanyaan diajukan Tim Supervisi, antara lain: Apakah SDM yang potensial selama ini tergerak untuk terlibat? Seberapa besar potensi umat untuk mendukung karya pelayanan pastoral paroki di luar pelayanan sakramental? Dalam kegiatan apakah roh umat mudah digerakkan? Apakah animo umat menggembirakan dalam kegiatan paroki? Apakah umat merasakan kebutuhan imam ditengah padatnya karya pelayanan pastoral paroki?
     Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab oleh peserta dari Paroki Babadan, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman masing-masing sebagai umat paroki, bukan berdasarkan kedudukannya dalam kepengurusan Dewan Paroki.
      Setelah tanya jawab, diselenggarakan FGD (Focused Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus) dalam tiga kelompok, yaitu Kelompok Pengembalaan, Kelompok Tata Kelola Administrasi, dan Kelompok Tata Kelola Harta Benda. Setiap kelompok berdiskusi di tempat terpisah. Topik yang didiskusikan adalah tentang masalah dan tantangan yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki. Pembahasan dibatasi hanya menyangkut masalah seputar tata kelola yang sesuai kelompok masing-masing.
      Pembahasan tersebut menjadi dasar untuk merefleksikan apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan, serta apa peluang yang layak dikembangkan di masa mendatang. Berdasarkan FGD itulah rekomendasi dirumuskan.
     Pada akhir acara, rekomendasi tertulis diserahkan oleh Ketua Tim Supervisi KAS, Rm. G Kriswanto Pr, kepada Rm. Robertus Triwidodo Pr dari Paroki St. Petrus & Paulus Babadan. (prp)***