Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Monev Tengah Tahun 2015:
Faktor Penghambat Tetap Sama

Foto: Saka
Sampai pertengahan 2015 ini, faktor penghambat terhadap kinerja Dewan Paroki St. Petrus & Paulus Babadan masih sama dengan tahun 2014, yaitu masalah manajemen dan SDM. Maka, agar kendala yang sama tidak terulang di masa mendatang, perlu dilakukan evaluasi yang lebih komprehensif dan korektif sehingga diperoleh solusi yang tepat.
      Pada presentasi saat Rapat Pleno Monev tengah tahun di Aula Paroki, Minggu (20/09/2105),  Bu Yanti (Yosephine Suharyanti - TK SDM  Litbang),
mengemukakan bahwa berdasarkan laporan yang sempat direkapitulasi, belum semua bidang/tim kerja
menyerahkan laporan.  Ini menyebabkan evaluasi kinerja Dewan Paroki tidak bisa dilakukan secara menyeluruh. Selain itu, banyak laporan masuk terlambat, terlalu mepet menjelang rapat pleno monev. Keterlambatan ini menyusahkan pekerjaan merekap hasil kerja seluruh Dewan Paroki. Apalagi jika format laporan tidak sesuai, sehingga harus diketik ulang.
     Memang tidak semua bidang/tim kerja seperti itu. Bidang Kemasyarakatan sebagai contoh, patut diacungi jempol karena dari tahun ke tahun selalu menyerahkan laporan tepat waktu, lengkap, dan dengan format yang sesuai. Namun,
     Salah satu solusi yang ditawarkan adalah koordinasi ditingkatkan, sedang evaluasi hendaknya dilakukan dalam tingkat bidang, bukan oleh tim kerja. Selain itu, komitmen pelayanan para pengurus jelas perlu peningkatan.

Refleksi 
     Menanggapi hasil evaluasi tresebut, VJ Supeno selaku Wakil Ketua Dewan Paroki menyatakan, hasil evaluasi ini hendaknya menjadi keprihatinan bersama. Sisa waktu program kerja tahun ini, demikian pula sisa masa kerja Dewan yang sampai 2016, masih bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja.
     Nada yang sama juga dikemukakan oleh Rm. Robertus Triwidodo Pr selaku pastur paroki. Dikatakan, hasil evaluasi ini hendaknya menjadi refleksi untuk bangkit. Semangat bangkit penting ditumbuhkan, bukan semata karena faktor penghambat tetap sama dengan tahun lalu. Persentase kehadiran bisa menjadi salah indikator satu keprihatinan, mengingat dari seluruh pengurus Dewan Paroki yang diundang, yang hadir kurang sedikit dari 50 persen . Sebab, kalau Dewan Paroki, entah itu Dewan Inti atau Dewan Pleno, melempem, maka paroki juga akan melempem.
      Maka, pelayanan oleh setiap anggota Dewan Paroki hendaknya dilakukan secara total dan penuh kerendahan hati, sebagaimana diungkapkan Yesus dalam bacaan Injil hari itu: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." (bdk. Mrk. 9: 35b).

Bank Sampah 
      Usai sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pemaparan rencana perintisan bank sampah di Paroki Babadan. Direncanakan, sosialisasi perintisan bank sampah akan diselenggarakan bulan Oktober 2015, dengan mengundang pembicara salah satu umat dari Paroki Minomartani yang telah mempraktekkan bank sampah di lingkungannya. Acara ditutup dengan doa dan makan siang bersama. (prp/saka)***