Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Bahan Katakese 2016:
Liturgi: Perayaan Kerahiman Allah

Umat Katolik di Keuskupan Agung Semarang diajak untuk merenungkan dan menghidupi anugerah kerahiman Allah yang dinyatakan melalui Kristus, serta diutus menjadi orang-orang yang penuh belas kasih dan kerahiman kepada sesama.
      Ajakan tersebut tersirat dalam bahan Katakese 2016 dengan tema Liturgi: Perayaan Kerahiman Allah, disosialisasikan di Aula Paroki St. Petrus & Paulus Babadan, Selasa (26/04/2016).
      Tema Katakese 2016 dikontekskan ke Tahun Kerahiman Allah yang dicanangkan Paus Fransiskus, yaitu bahwa orang katolik diajak untuk menanggapi ketidaksempurnaan dunia dengan mengutamakan kerahiman Allah. (Paus Fransiskus – Misericordia Vultus/wajah kerahiman – 8 Des 2015 sd 20 Nov 2016).

      Meski demikian, tema tersebut sekaligus merangkum gema Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang (ARDAS KAS) tahun 2016-2020 dan hajatan Kongres Ekaristi Keuskupan (KEK) III KAS pada akhir Mei hingga minggu ke-3 Juni 2016.
      Dengan kerangka tersebut, Bahan Katakese Liturgi (BKL) 2016 pada dasarnya terdiri atas tiga bagian. Pertama, Liturgi sebagai Perayaan Misteri Kristus yang menjadi wajah kerahiman Allah sekaligus pengungkapan hakikat asli Gereja. Pendalaman mengenai liturgi ini melengkapi pembahasan seluruh dokumen Liturgi KV II sejak 2013.
      Kedua, tentang ARDAS KAS 2016-2020 yang mengajak umat membangun peradaban kasih yang inklusif, inovatif dan transformatif untuk membangun peradaban kasih yang berpuncak pada Kerahiman Allah.
      Ketiga, tentang Kongres Ekaristi Keuskupan (KEK) III KAS akhir Mei hingga minggu ke-3 Juni 2016, yang mengajak umat semakin menghayati makna Ekaristi sebagai perayaan puncak Kerahiman Allah sendiri.
      Dihadiri oleh para calon pemandu yang terdiri dari para prodiakon, pemandu, dan pengurus lingkungan, sosialisasi dimaksudkan agar Katakese 2016 yang akan dimulai 1 Mei 2016 berjalan dengan baik, sehingga umat semakin sungguh menghayati dan hidup dalam kerahiman Allah melalui Ekaristi, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari melalui bela rasa yang nyata terhadap sesama. (prp)***