Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Belum Berbagi dengan yang Miskin Berarti Mencuri

Jika kita belum mau berbagi dengan mereka yang miskin, berarti kita mencuri dan menghalangi mereka dalam kehidupan. Harta benda yang ada pada kita bukanlah milik kita, tetapi milik mereka.
      Mengutip St. Yohanes Krisostomus (349-407), Rm. Robertus Triwidodo Pr menyampaikan pernyataan tersebut dalam Sekolah Iman di Aula Paroki St. Petrus & Paulus Babadan, (Rabu, 21-09-2016).
Dalam pertemuan tersebut, sebagai lanjutan pembahasan lanjutan tentang Perintah Ketujuh: Jangan Mencuri, dibahas masalah kemiskinan, tenaga kerja dan pengangguran, dampak globalisasi, serta apa sikap Gereja Katolik menyikapi persoalan tersebut sebagaimana diungkapkan melalui Ajaran Sosial Gereja.
      Dikemukakan, adalah kewajiban orang Kristen untuk berbagi dengan orang miskin. Seperti dinyatakan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) kasih bagi masyarakat miskin selalu menjadi tanda pembeda bagi para pengikut Kristus di setiap zaman. Orang miskin pantas menerima bukan hanya sejumlah sedekah, namun mereka layk mendapatkan keadilan. Pengikut Kristus memiliki kewajiban khusus atas milik mereka untuk berbagi. (KGK 2443 – 2446).
      Masalah pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah serius. Banyak orang yang ingin bekerja namun tidak mendapatkan pekerjaan; banyak orang cemas akan upah yang mereka terima tidak cukup untuk menghidupi diri dan keluarganya. Terkait hal tersebut, Gereja selalu mengajarkan “prinsip mengutamakan pekerja di atas modal” (Paus Yohanes Paulus II, LE).
      Terkait hal tersebut, sekalipun globalisasi telah menjadi kekuatan pendorong utama di balik perkembangan semuah wilayah terbelakang dan menjanjikan kesempatan besar. Namun sebagaimana diingatkan oleh Paus Benedictus XVI, tanpa tuntunan kasih dalam kebenaran, kekuatan globalisasi dapat menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi dan perpecahan dalam keluarga manusia. Globalisasi justru memperburuk kondisi orang miskin, tidak cukup memberikan kontribusi untuk mengatasi kelaparan, kemiskinan, dan kesenjangan sosial, serta gagal menjaga alam (Paus Yohanes Paulus II).
      Ajaran Sosial Gereja berkomitmen dengan tatanan ekonomi yang adil dimana semua orang dapat berkolaborasi secara aktif dan berbagi dalam kemakmuran. Maka, orang kaya dipanggil untuk berbagi, menjalankan kebajikan dan solidaritas. (prp)***