Dikemukakan lebih lanjut oleh GBPH Prabukusumo, SPsi, melalui berbagai kegiatan sosial budaya yang bisa dikembangan dengan joglo sebagai sarana, adat dan budaya akan bisa memasyarakat. Adat dan budaya memang harus memasyarakat, supaya toleransi semakin berkembang. Sikap toleransi berkembang baik melalui adat dan budaya apabila sejak dini telah diperkenalkan kepada anak.
Kraton Yogya sudah lama menyadari bahwa melalui adat dan budaya kebersamaan dan toleransi tetap terbina dan terjaga.
Dalam konteks itu, GBPH Prabukusumo, SPsi merasa berbahagia dan bersyukur karena joglo Kinanthi Ing Gusti dibangun dengan tujuan agar dapat digunakan bersama oleh masyarakat dari latar belakang manapun untuk membangun persaudaraan. Tujuan tersebut sungguh luar biasa di tengah kondisi belakangan ini saat mana sikap intoleransi berkembang semakin memprihatinkan.
Maka, dengan bangunan joglo Kinanthi Ing Gusti yang begitu indah ini, harapannya adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Joglo ini yang dibangun selama empat bulan jangan sampai sepi, namun harus tetap ramai digunakan bersama oleh masyarakat melalui berbagai kegiatan. Dengan demikian, joglo ini sungguh menjadi sarana untuk menumbuhkan kebersamaan dan persaudaraan antar warga masyarakat yang bhineka.
Mengakhiri sambutannya, GBPH Parbukusumo, SPsi mengharapkan semoga dengan keberadaan joglo ini, yang menunjukkan sikap keterbukaan gereja, Paroki St. Petrus & Paulus sungguh menjadi pelopor dalam membangun kebersamaan dan persaudaraan di tengah masyarakat.
Usai memberi sambutan, GBPH Parbukusumo, SPsi secara simbolis menyerahkan joglo Kinanthi Ing Gusti dengan menandatangani prasasti, memotong tumpeng, menyerahkan cindera mata berupa medali dan gunungan kepada Rm. Robertus Triwidodo Pr. Sebagai balasan, Rm. Robertus Triwidodo Pr menyerahkan cindera mata berupa lukisan kepada GBPH Parbukusumo, SPsi.
Sebelum bersantap siang bersama, diselenggarakan doa bersama lintas iman yang diwakili oleh tokoh FKUB dari kalangan Muslim, Hindu, dan Rm. Robertus Triwidodo Pr sendiri mewakili umat Paroki Babadan. Acara penyerahan joglo tersebut dihadiri oleh Camat Ngemplak, Danramil, Kapolsek, Lurah Wedomartani, Dukuh Pokoh, Dukuh Dolo, tokoh FKUB Sleman, tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, anggota Dewan Paroki St. Petrus & Paulus Babadan, serta undangan lain.(prp)***