Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Eksposur AYD (2):
Jangan Pengaruhi Kaum Muda dengan Paham Pemecah-belah

Anak-anak ketika masih dalam masa pertumbuhan pada dasarnya sangat toleran, tidak menjadikan perbedaan menjadi penghambat untuk bergaul dengan sesama. Anak-anak menerima orang lain apa adanya.  Jadi, anak-anak atau kaum muda secara umum, jangan dipengaruhi dengan paham yang memecah-belah. Demikian, dituturkan Pak Sambodo Wijokongko untuk menjelaskan makna dari drama yang dimainkan anak muda dusun Babadan di Aula Paroki Babadan, Jumat (04-08-2017).

     Dijelaskan lebih lanjut, menjadi persoalan ketika orang dewasa justru mempengaruhi pikiran anak-anak untuk melihat perbedaan sebagai kriteria yang harus dipertimbangkan saat memutuskan apakah akan bergaul dengan seseorang atau tidak. Dan inilah sebenarnya bibit perpecahan di masyarakat kita. Maka, anak muda Dusun Babadan, melalui drama pendek itu, menyampaikan pesan sebagaimana diperdengarkan dalam tembang berbahasa Jawa, bahwa setiap orang hendaknya mendengarkan hati nurani yang menjunjung tinggi persaudaraan, dan jangan terpengaruh oleh pihak-pihak lain yang justru ingin memecah belah.
     Drama tersebut dimainkan oleh sekelompok anak muda dusun Babadan, terdiri atas PA dari Paroki Babadan,anak-anak SD Kanisius dan SD Pokoh. Di antara mereka juga terdapat anak beragama muslim. Menurut Pak Sambodo, mereka berlatih sekitar sebulan.
     Selain drama tersebut, juga tampil Hadroh Ponpes Al Qodir Cangkringan, yang terdiri dari 14 santri. Menurut Chariri Shofa, salah satu santri kelompok Hadroh tersebut, ada tiga lagu yang dinyanyikan, masing-masing Qomarun, Atani Zamani, dan Merah Putih. Dua lagu pertama adalah semacam lagu pujian tentang Muhammad, sedang lagu ketiga tentang kecintaan terhadap NKRI.
     Tampil pula Kaum muda Budha dari Vihara Bodhicitra Maitreya. Mereka membawakan Gerak dan Lagu berjudul Harmoni, yang pada intinya mengandung pesan kepada siapa pun bahwa pada dasarnya kita semua adalah keluarga besar ciptaan Tuhan, walau masing-masing memiliki latar belakang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang tidak menjadi hambatan untuk menjadi keluarga besar.(prp)***