Jangan takut Nderek Gusti. Gusti mesti menjaga. Demikian dikatakan Rm. Antonius Widiatmoko OMI saat menceritakan pengalamannya sebagai imam, dalam Sarasehan Panggilan di Aula Panti Paroki, Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Sabtu (25-04-'15).
Lebih lanjut Rm. A Widiamotko OMI mengemukakan, berdasarkan apa yang dialaminya kamu
muda tidak perlu takut menjadi imam. "Hidup saya berbuah. Hidup
dibagikan bukan untuk diri sendiri, dan saya bahagia. Saya prihatin, di Kalimantan, hanya ada 1 romo melayani
7000 umat.
Akibatnya, selama setahun umat hanya bisa misa empat kali." Karena itu, menurut Rm A
Widiamotko OMI, kaum muda perlu termotivasi menjadi imam.
Sarasehan tersebut diselenggarakan bertepatan dengan Minggu Panggilan, dihadiri sekitar 80 umat yang terdiri dari orangtua, PIR, PA, dan OMK separoki Babadan. Sebagaimana disampaikan Rm. Robertus Triwidodo Pr dalam sambutan pengantar, sarasehan ini sebagai aksi panggilan tidak hanya untuk kaum muda, tetapi
juga untuk orangtua. Hal itu mengingat karena orangtua biasanya tidak
mengijinkan anaknya masuk seminari untuk menjadi pastur, bruder,
suster. Takut kalau anaknya tidak memperhatikan orangtua. Padahal,
dengan menjadi imam, justru perhatian terhadap orangtua lebih
berkualitas.
Sarasehan yang dimulai pkl. 19.00 itu bertujuan agar semakin tumbuh subur benih hidup panggilan di kalangan remaja dan OMK yang didukung oleh orangtua. Sarasehan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Kerja Panggilan sebagai jawaban atas pencanangan tahun 2015 sebagai Tahun Hidup Bakti oleh Paus Fransiskus.
Dalam sarasehan tersebut, dari kalangan biarawati hadir perwakilan Suster OP, CB, SPSS. Sementara dari kalangan imam/biarawan hadir Rm Robertus Rubiatmoko Pr, Rm Setyo Budi Pr, Rm. Antonius Widiatmoko OMI, Rm. Emanuel Gratius Purwahartoko SVD bersama 4 frater SVD, Bruder Elwin FIC, Sr. Yasinta SSps, Sr. Yosita CB, Sr.Patricia op dan Sr. Pascalia op.
Sebagai pembicara utama adalah Rm. Emanuel Gratius Purwahartoko, SVD dengan pokok bahasan bertajuk: Hidup dan Panggilan Kita
Ada tiga jenis panggilan, yaitu panggilan hidup menjadi imam, panggilan menjadi biarawan/biarawati, panggilan hidup berkeluarga.
Panggilan itu adalah hasil perenungan pribadi. Dikatakan lebih lanjut, untuk lebih mendalami makna panggilan, bisa dibacapesan KWI “Betapa Indah Panggilan-Mu Tuhan” dalam rangka menyongsong
Tahun Hidup Bakti.
Setelah diskusi tentang panggilan, sarasehan diakhiri dengan penampilan bersama para imam, biarawan/biarawati menyanyikan sebuah lagu diiringi petikan gitar.
Sarasehan Aksi Panggilan tersebut diselenggarakan olh Tim Kerja Panggilan bekerja sama dengan tim kerja PIR, PIA. Selain sarasehan, juga dilakukan berbagai kegiatan, antara lain Gerakan Doa
tahun hidup bakti dan atau novena, kunjungan edukasi panggilan oleh Sr.
Albertha PIJ (dari sang Timur) di Lingkungan Antonius, penggalangan dukungan umat terhadap
sustainabilitas seminaris melalui apmpop persembahan hidup bakti .(mar)***
- Beranda
- Riwayat
- Pelindung
- Visi Misi
- Program
- Pengurus Paroki
- Wilayah dan Lingkungan
- Layanan