Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

St. Paulus




Paulus (Saulus) dilahirkan di Tarsus, Asia Kecil dari keluarga Yahudi yang berkewarganegaraan Romawi. Ia seorang terdidik dan belajar di Yerusalem pada Gamaliel, dari kelompok Farisi.
       Sebagai seorang Farisi yang fanatik, tak lama setelah Yesus wafat, Saulus tiada henti mengejar,  memenjarakan, dan  menganiaya murid-murid Yesus.Namun, dalam erjalanannya ke Damsyik untuk melaksanakan tugas mengejar dan menganiaya pengikut Kristus,  justru ia dia ditobatkan sendiri oleh Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik dalam rangka tugasnya mengejar dan menganiaya para pengikut Kristus.
       Saulus adalah seorang yang sangat cerdas, perawakannya cukup gagah.   Ia disegani karena ia sangat menguasai Hukum Taurat, hidup keagamaannya  sungguh benar, tekun, taat dan getol,  serta sangat fanatik. Ia merasa perlu mengabdikan diri dalam pelayanan kepada Allah, yang mendorongnya  pergi ke Yerusalem untuk mempelajari hukum Taurat, yaitu agama yang memiliki rabbi serta guru-guru terbaik pada zaman itu. Karena keinginan dan iman  yang meluap-luap terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan, Saulus menjadi orang yang  tidak berkeinginan berkeluarga~hidup berselibat.
       Dalam usia mudanya, Saulus penuh energi dan semangat,  serta sangat bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya. Oleh karena itu orang-orang Yahudi mempercayakan kepadanya tugas-tugas yang sulit kepadanya; terutama untuk membasmi  orang-orang dari kalangan penganut ajaran baru yang dianggap menyesatkan  terutama ajaran Kristen. Tugasnya secara khusus adalah untuk menghalangi, menghabiskan dan membunuh para pengikut Kristus, yang dianggap adalah kafir, penghojat Allah.
Ketika mendengar di Damsyik terdapat begitu banyak pengikut Kristus yang kurang mengindahkan Hukum Taurat, Saulus merasa terpanggil dan wajib menumpas para“bidaah” [orang2 murtad] tersebut. Ia mencari akal untuk mendapatkan  surat perintah agar yang berwenang/penguasa men’sah’kan niatnya itu. 
        Begitu memperoleh surat, ia bergegas ke Damsyik. Hatinya berkobar-kobar untuk satu tujuan : “Menyeret mereka ke Yerusalem supaya diperlakukan sama seperti Guru mereka yang beberapa tahun yang lalu mati tergantung dikayu salib, dan bagi mereka yang membandel, langsung ditombak atau digorek lehernya ditempat itu juga. Termasuk Santo Stefanus yang dirajam sampai mati ! Stefanuslah murid Yesus pertama yang menerima mahkota sebagai martir.
          Dalam perjalanan, tiba-tiba mata Saulus disilaukan oleh cahaya putih berkilauan yang terpencar dari langit. Kudanyapun tersentak dan melonjak tinggi-tinggi, sehingga  Saulus terhempas dan rebah ketanah. Ia mencoba merangkak  mencari pegangan, karena matanya  tiba-tiba serasa buta.
         Sayup-sayup terdengarlah suara penuh wibawa : “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiayai Aku?” Pemuda itu tertegun, namun hatinya menggigil gemetaran.
Lalu ia bertanya : “ Siapakah Engkau?” Berkatalah Suara itu :”Akulah Yesus yang kau aniaya itu, bangun dan berdirilah, masuklah kedalam kota; di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kau perbuat.” 
        Teman seperjalanannya tyang juga mendengar suara itu, sangat tercengang, sebab mereka tidak melihat seorangpun. Lalu Saulus berdiri.  Dan ketika ia membuka kelopak matanya, ia tidak dapat melihat apapun, ia menjadi buta! Maka mereka menuntunnya sampai tiba di Damsyik. Selama tiga hari, ia tidak dapat melihat dan tidak makan maupun minum, ia berdoa terus menerus memohon pengampunan Tuhan.
        Di Damsyik, ada seorang murid Kristus, yakni Ananias, yang mendapat  visi dari Yesus, supaya ia mencari Saulus dari Tarsus yang sedang berdoa terus menerus di rumah Yudas.
Saat bertemu Saulus, Ananias menumpangkan tangannya diatas kepala Saulus. Saat itu juga Saulus bisa melihat lagi,  setelah sesuatu seperti  selaput jatuh dari matanya. Lalu Saulus bangkit dan dibaptis dan dinamai “PAULUS”; kemudian dia makan dan pulihlah kekuatannya.
       Setelah peristiwa itu hati Saulus menyala-nyala, berkobar-kobar dipenuhi Roh Kudus. Mulailah ia mewartakan Yesus, bahwa Dia-lah Putra Allah, bahwa Yesus adalah Tuhan dan Penyelamat Dunia.. Paulus kian hari kian berkuasa dan membimbing orang-orang Yahudi di Damsyik. Makin lama ia makin tangguh  dalam menyebarkan dan menebarkan ajaran Kristus.

       Tahun 45 ia telah melakukan tiga perjalanan Kerasulan yang terkenal, bermula dari Siprus, bolak balik ke Asia Kecil, Makedonia dan Yunani.  Ia menjelajahi seluruh daerah Laut Tengah untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa kafir. Perjalanan kerasulannya senantiasa diwarnai dengan berbagai kesulitan dan pertentangan dengan kaum kafir. 
       Paulus ditangkap   di Yerusalem oleh bangsa Yahudi,  lalu dibawa dan dipenjarakan di Roma, setelah ia naik banding kepada kaisar, dan akhirnya dibebaskan.  Tak lama kemudian, Paulus ditangkap  lagi. Tahun 67 dihukum mati di Roma. Kepalanya dipenggal di suatu tempat yang kini disebut “Tree Fontane” artinya ‘Tiga mata air,’ sebab begitu ditebas lehernya, kepalanya terpental tiga kali ditanah dan setiap kali terpental muncullah mata air ditempat itu. Sampai sekarang kota “Tree Fontane” itu sangat “masyhur” dan sepanjang tahun,  dikunjungi orang dari berbagai suku, bahasa dan bangsa.***