Sejak pertengahan Januari lalu, bedeng yang selama ini mengelilingi bangunan Panti Paroki yang sedang dibangun sudah dibuka. Sosok bangunan baru itu sudah terlihat jelas. Bahkan lantai bawah sudah digunakan untuk parkir sepeda motor.
Apakah Panti Paroki sudah bisa digunakan? Belum. Secara keseluruhan, masih banyak pekerjaan akhir yang harus dilakukan sebelum gedung baru itu siap pakai.
Salah satu kendala, sampai saat ini aliran listrik PLN belum juga tersambung. Tanpa sambungan listrik, kegiatan di gedung baru jelas tidak bisa dilaksanakan, walau instalasi pendukung di dalam bangunan sudah terpasang.
Tahap II Perlu Dana Rp 1 M
Sebagaimana direncanakan, begitu Panti Paroki selesai, berarti kegiatan pembangunan memasuki Tahap II. Gedung pasturan lama akan segera dibongkar. Pembangunan gedung pasturan baru akan dimulai.
Semua itu memerlukan dana. Menurut Rm. Robertus Triwidodo Pr, agar pembangunan gedung pasturan bisa dimulai, idealnya tersedia dana Rp 1 milyar.
Berdasarkan laporan Panitia Pembangunan, hingga Maret 2015 telah terkumpul dana
Rp 3.470.077.745,- yang berasal dari para donatur maupun umat. Dari jumlah tersebut, telah digunakan Rp
Rp 3.073.365.319,- untuk pembangunan Panti Paroki. Saldo per Maret 2015 dilaporkan
396.712.426,- , serta keramik sumbangan umat sebanyak 1500 m2 lebih.
Gambaran tersebut mengisyaratkan masih banyak dana yang dibutuhkan agar kegiatan pembangunan terus berlanjut. Upaya mengetuk pintu hati umat dan para donatur untuk menyumbangkan sebagian rejeki demi pembiayaan pembangunan, perlu semakin ditingkatkan.***