Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

OMK vs Kegiatan Liturgis dan Menggereja :
Melemahnya Minat dan Peran Orang Muda dalam Kegiatan Menggereja

FILIPUS DIMAS DARUMURTI 
Sawahan Kidul, Ling. Carolus 

      Orang Muda Katolik atau yang lebih dikenal dengan nama OMK merupakan kelompok kategorial orang muda yang tergabung dalam formatio iman berjenjang PIOM (Pendampingan Iman Orang Muda). 
      OMK di gereja St. Petrus dan Paulus Babadan tergabung dalam suatu paguyuban/organisasi yaitu Mudika Aloysius Gonzaga. Jumlah OMK di paroki ini  sebenarnya sangat banyak, tetapi yang mau bergabung dan terlibat dengan organisasi Mudika dan kegiatan gereja sangatlah sedikit. Inilah yang menjadi awal dari permasalahan yang ingin diungkapkan: Kemanakah OMK saat ini? Apakah mereka “cuek” dengan kegiatan menggereja? 

Peran Minim
      Dalam dinamika yang terjadi di paroki saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa peran orang muda sangatlah minim, bahkan bisa dilihat hanya ada beberapa orang saja yang terlibat. Seperti contohnya kegiatan koor, doa bersama di lingkungan, lektor dan mazmur bahkan parkir.  Hanya beberapa OMK  yang terlibat dalam kegiatan tersebut, bisa dihitung dengan jari. Demikian juga halnya dengan kegiatan yang diadakan organisasi Mudika hanya beberapa orang yang ikut serta. 
      Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri, karena sebenarya OMK merupakan salah satu ujung tombak dalam menghidupkan kegiatan menggereja. Merekalah yang menjadi penerus yang akan mengembangkan gereja supaya lebih baik. Terutama dalam pengembangan iman seseorang, supaya selalu di jalan yang benar dan tetap mengikuti Yesus Kristus. 
     Orang muda terkesan “cuek” terhadap kegiatan menggereja terutama yang terkait dengan kegiatan liturgis. Apabila diamati sepertinya orang muda “anti” dengan kegiatan yang bersifat liturgis. Kegiatan liturgis sepertinya hanya menjadi rutinitas yang berlalu begitu saja yang sudah usang dan tidak menarik lagi. 
    Semangat orang muda juga terkesan semakin melemah untuk mengikuti dan terlibat dalam kegiatan menggereja. Entah apa yang terjadi dengan orang muda saat ini. Tidak berminat dalam kegiatan-kegiatan menggereja? Mungkin mereka ada keperluan lain yang lebih penting? Sibuk belajar, kuliah atau bekerja? Atau malas ikut kegiatan, enak di rumah main games dan nonton TV?  Atau memang kegiatan menggereja tidak menarik?
    
 Tantangan lebih berat
     Yang bisa menjawab hanyalah hati masing-masing orang muda. Orang Muda Katolik harus segera bangkit dan mulai bersemangat lagi dalam kegiatan menggereja supaya bisa mengembangkan gereja demi mengembangkan iman manusia. Oleh karena itu pendampingan iman terhadap orang muda harus digiatkan dan dikembangkan lagi lebih menarik supaya orang muda tumbuh minat dan tertarik dengan kegiatan menggereja. 
      Apabila minat orang muda sudah mulai tumbuh untuk terlibat dalam kegiatan menggereja, maka dengan mudah iman akan tumbuh dalam diri masing-masing. Kelangsungan gereja akan terjaga karena ada yang meneruskan. 
      Para pendamping dan orang tua harus dengan semangat mengingatkan dan mengarahkan anak untuk selalu aktif dan terlibat dalam kegiatan menggereja.  Selain itu juga bersama-sama membuat kegiatan yang menarik untuk menumbuhkan minat OMK, sehingga akhirnya bisa mengambil peran dalam kegiatan menggereja. 
  Dengan seperti itu diharapkan OMK menjadi ujung tombak yang menjaga dan mengembangkan kelangsungan gereja karena tantangan kedepan akan lebih berat. OMK tidak lagi cuek dengan kegiatan menggereja, tetapi justru harus dengan sadar diri terlibat secara aktif mengembangkan gereja dan menjaga kelangsungan iman umat. Dengan iman yang kuat pasti gereja akan terus ada dan semakin berkembang.***