Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Pembekalan Pemandu Lingkungan:
Animator, Edukator, Komunikator, dan Saksi Iman

Pemandu lingkungan memiliki peran khas dalam tindakan grejani, yaitu sebagai animator, edukator, komunikator, dan saksi iman.  Adanya peran khas tersebut disampaikan oleh CB Ismulyadi, dalam acara pembekalan Pemandu Lingkungan di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Selasa (07-07-2015).
     Sebagai animator, pemandu lingkungan
hendaklah mampu berdialog dan bekerjasama, mendialogan pengalaman sendiri dan pengalaman gereja, sehingga dimungkinkan peningkatan iman yang lebih dewasa dalam hidup menggereja maupun dalam kehidupan sosial. 

    Sebagai edukator, pemandu lingkunan hendaklah mampu membantu kelompok atau komunitas untuk menumbuhkembangkan kematangan iman umat.  Pemandu lingkungan hendaklah mampu mendengarkan anggota komunitas, menafsirkan kebutuhan dan permintaan mereka, serta memberikan cara dan metoda agar mereka sendiri dapat berkomunikasi dalam proses beriman.
    Sebagai komunikator, pemandu lingkungan hendaklah siap menjadi alat, pembawa sabda dari Kristus, mewartakan pengajaran Kristus dan membiarkan-Nya berbicara lewat dirinya.  Pemandu lingkungan adalah pelayan komunikasi iman antara anggota kelompok dengan komunitas, tradisi kristiani dan dengan komunitas lain.
    Sebagai saksi iman, pemandu lingkungan hendaklah hidup dari iman, dibentuk oleh kematangan imannya sendiri sehingga mampu menunjukkan iman yang benar.
    Menurut CB Ismulyadi yang sehari-harinya menjadi penyuluh di Departemen Agama dan juga menjadi anggota Komisi Pewartaan Kevikepan DIY, dengan peran khas tersebut dari pemandu lingkungan dituntut spiritualitas yang membuatnya menjadi manusia yang hidup dari iman dan menjadi pendidik iman, yang dilandasi kesatuan iman dan cintanya kepada Kristus sendiri yang memanggil serta mengutusnya untuk tugas pewartaan.
    Pemandu lingkungan juga dituntut memiliki pengetahuan dan ketrampilan, yang membuatnya mampu berdialog  mampu bekerjasama, mampu berkomunikasi, baik dengan umat lingkungan maupun umat beragama lain.

Shared Chrisian Praxis
    Selain membahas langkah-langkah yang sudah bisa dikenal dan diterapkan para pemandu lingkungan, pada kesempatan itu juga dipaparkan tentang Shared Chrisian Praxis, yaitu proses berkatekese yang bersifat dialogal dan partisipatif.  Dialog dan partisipasi ini dimulai dari pengalaman.hidup peserta, lalu direfleksikan secara kritis dan dikonfrontasikan dengan pengalaman iman kristiani supaya muncul kesadaran baru yang menumbuhkan motivasi pada keterlibatan baru.\
    Ada lima langkah dalam praksis ini, yaitu:  Mengungkap Pengalaman Hidup, Mendalami Pengalaman Hidup, Menggali Pengalaman Iman Kristiani, Menerapkan Iman Kristiani dalm Situai Konkrit, dan Mengusahakan Suatu Aksi Konkrit.

Tidak Semua Datang
\    Menurut Alb Sudarto dari Tim Kerja Pemandu, sebenarnya  acara pembekalan ini seyogyanya dilaksanakan bulan Juni sebagai salah satu acara Pesta Nama, namun baru bisa dilaksanakan sekarang. Dikemukakan pula, kenyataan bahwa yang hadir hanya 58 pemandu lingkungan separoki, padahal jumlah itu seharusnya bisa lebih besar, merupakan tantangan ke masa depan.  Partisipasi aktif seluruh pemandu lingkungan dalam acara pembekalan seperti ini sangat penting, sebab hanya dengan pemandu lingkungan yang mendapat pembekalan yang baik bisa diharapkan upaya menumbuhkembangkan iman umat di setiap lingkungan akan berhasil.
     Acara pembekalan berlangsung sekitar tiga jam, dari pkl. 17.00 - 21.00, diselingi makan malam.   (prp)***