Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Pengantara hanya semasih hidup?


Ketika sharing sesudah pembacaan  tema renungan Bulan  Katakese Liturgi, salah satu umat mengemukakan pertanyaan begini:   Dalam suatu pertemuan, pernah salah seorang mengemukakan bahwa menyebut Yesus sebagai Pengatara dalam doa tidaklah tepat.  Sebutan itu hanya tepat dipakai saat Yesus masih hidup. Pernyataan tersebut membuat bingung. Sebab dalam setiap doa Katolik, kita selalu menyebut Yesus sebagai Pengantara. Lantas bagaimana sebenarnya?
       Pertanyaan tersebut menjadi topik diskusi yang cukup ramai ditanggapi. Ada yang mengatakan, bahwa sebutan Pengatara itu jelas dari ucapan Yesus ketika ia menjawab permintaan dua muridnya, bahwa bukanlah kekuasaan-Nya untuk menentukan siapa saja yang bisa duduk di sisi kanan atau kiri Bapa. Kekuasaan itu ada di tangan Bapa sendiri. Dengan mencoba memahami atas apa yang dikatakan Yesus itu, diperoleh penjelasan mengapa Ia disebut Pengantara.
      Yang lain mengatakan,  bahwa jalan pikiran yang mengemukakan bahwa sebutan Pengantara bagi Yesus hanya berlaku sewaktu Ia masih hidup,   sudah memasuki wilayah perdebatan teologis yang bisa berpanjang-panjang. Kalau dipahami  seperti itu, berarti ada pembatasan kepada ke-ilahian Yesus, pengkotakan. Padahal, Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia-lah adalah jalan, sehingga tidak seorang pun yang sampai kepada Bapa tanpa melalui Dia.
       Diskusi tidak berakhir dengan suatu kesimpulan, karena malam semakin larut. Namun masalah itu dijanjikan akan didalami setiap umat yang hadir, supaya masing-masing memperoleh pemahaman yang benar.
       Anda memiliki penghayatan iman terkait dengan topik tadi?  Silakan klik Rembuk Babadan, dan silakan membagikan penghayatan iman Anda. Terima kasih.