Suara Bhinneka dari komunitas Jaringan Lintas Iman Yogyakarta, Rabu (12 Februari 2014) turut memeriahkan malam ketiga Pekan Budaya Tionghoa IX di Ketandan, Yogyakarta. Suara Bhinneka merupakan kolaborasi kelompok Hadrah dari Pesantren Al Khodir Cangkringan, kelompok koor Paroki St. Petrus & Paulus Babadan, Suaru Akustik GKI Gejayan, dan Suster CB Yogyakarta.
Pada kesempatan itu Suara Bhinneka membawakan 3 lagu. Lagu pertama adalah shalawat karya Gus. Lagu kedua lagu berbahasa Mandarin. Sedang lagu ketiga lagu berbahasa Indonesia.
Pada kesempatan itu Suara Bhinneka membawakan 3 lagu. Lagu pertama adalah shalawat karya Gus. Lagu kedua lagu berbahasa Mandarin. Sedang lagu ketiga lagu berbahasa Indonesia.
Usai lagu pertama, Dur, Tony Haryanto dari Paroki St. Petrus & Babadan tampil di panggung untuk menjelaskan peranserta komunitas Jaringan Lintas Iman dalam Pekan Budaya Tionghoa IX tersebut. Dikatakan, peranserta Jaringan Lintas Iman menceriminkan sikap Jaringan Lintas Iman Yogyakarta yang mendukung setiap upaya agar pluralisme semakin berkembang dan dihargai.
Ditambahkan, Pekan Budaya Tionghoa IX Yogyakarta yang diselenggarakan setiap tahun dalam rangka perayaan Imlek, mungkin terlaksana setelah tahun 2005, Gus Dur yang saat itu menjabat sebagai presiden mencabut larangan perayaan Imlek oleh keturunan Tionghoa. Oleh Gus Dur, hari perayaan Imlek bahkan ditetapkan menjadi hari libur nasional hingga sekarang. Untuk mengenang sikap kenegarawanan Gus Dur itulah maka kolaborasi komunitas Jaringan Lintas Iman Yogyakarta sengaja menyanyikan shalawat karya Gus Dur.***
Ditambahkan, Pekan Budaya Tionghoa IX Yogyakarta yang diselenggarakan setiap tahun dalam rangka perayaan Imlek, mungkin terlaksana setelah tahun 2005, Gus Dur yang saat itu menjabat sebagai presiden mencabut larangan perayaan Imlek oleh keturunan Tionghoa. Oleh Gus Dur, hari perayaan Imlek bahkan ditetapkan menjadi hari libur nasional hingga sekarang. Untuk mengenang sikap kenegarawanan Gus Dur itulah maka kolaborasi komunitas Jaringan Lintas Iman Yogyakarta sengaja menyanyikan shalawat karya Gus Dur.***