Pertemuan Aksi Panggilan di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan yang bertajuk: Mengenal Lebih Dekat Kehidupan Para Frater, Suster, Bruder, dan Rama, dihadiri sekitar 60 Putra Altar, Minggu, 11 Mei 2014, berlangsung pkl. 08.30 - 10.45.
Pertemuan yang dimulai pkl. 08.30 tersebut dihadiri frater dari (Oblat Maria Immaculata) Condong Catur, bruder FIC,
serta
suster dari kongregasi OP (Ordo Oraedicatorum - Ordo Santo Dominikus), para suster dari SSpS (Servae Spiritus Sancti - Suster-Suster Misi Abdi Roh Kudus).
Sebelum pertemuan tersebut, di tengah homili dalam perayaan ekaristi, Rm. Robertus Triwidodo, Pr memberi kesempatan kepada Sr. Fidelia dari kongregasi OP dan Bruder Christophorus dari FIC untuk menceritakan pengalaman mengapa dan bagaimana bisa terpanggil menjadi biarawan dan biarawati.
Untuk mengakrabkan para peserta, acara dimulai dengan menyanyi bersama, dipandu oleh Sr. Fidelia, yang kemudian dilanjutkan dengan doa pembuka dan sambutan pengantar dari Tim Kerja Panggilan. Setelah menikmat kudapan, para frater, bruder, dan suster memberi kesaksian tentang pengalaman masing-masing, baik sebelum maupun sesudah menjadi biarawan & biarawati.
Usai kesaksian, para putra altar diberi kesempatan mengajukan pertanyaan tentang apa saja yang ingin diketahui terkait dengan kehidupan para frater, bruder, dan suster tersebut.
Setelah doa penutup, pertemuan ddiakhiri dengan makan siang bersama.***
suster dari kongregasi OP (Ordo Oraedicatorum - Ordo Santo Dominikus), para suster dari SSpS (Servae Spiritus Sancti - Suster-Suster Misi Abdi Roh Kudus).
Sebelum pertemuan tersebut, di tengah homili dalam perayaan ekaristi, Rm. Robertus Triwidodo, Pr memberi kesempatan kepada Sr. Fidelia dari kongregasi OP dan Bruder Christophorus dari FIC untuk menceritakan pengalaman mengapa dan bagaimana bisa terpanggil menjadi biarawan dan biarawati.
Untuk mengakrabkan para peserta, acara dimulai dengan menyanyi bersama, dipandu oleh Sr. Fidelia, yang kemudian dilanjutkan dengan doa pembuka dan sambutan pengantar dari Tim Kerja Panggilan. Setelah menikmat kudapan, para frater, bruder, dan suster memberi kesaksian tentang pengalaman masing-masing, baik sebelum maupun sesudah menjadi biarawan & biarawati.
Usai kesaksian, para putra altar diberi kesempatan mengajukan pertanyaan tentang apa saja yang ingin diketahui terkait dengan kehidupan para frater, bruder, dan suster tersebut.
Setelah doa penutup, pertemuan ddiakhiri dengan makan siang bersama.***