Sebagai gambaran bisa dilihat tabel berikut:
Rekapitulasi Peniten Sakramen Rekonsiliasi (Rabu, 10 Desember 2014)
-
No.TempatJUMLAH1Gereja St. Petrus & Paulus – Dolo, dsk1372Gereja St. Fransiscus Xaverius – Cangkringan1113Lingk. St. Yohanes & St. Stephanus Martir – Demangan804Lingk. St. Carolus & St. Vincentius – Sawahan Kidul805Lingk. St. Maria Ratu Rosari – Ringin Mas236Lingk. St. Yustinus – Babadan407Lingk. St. Elisabeth – Babadan338Lingk. St. Pius – Saren, dsk269Lingk. St. Antonius – Sambiroto, dsk2710Lingk. St. Robertus – Sambiroto, dsk1511Lingk. St. Agustinus Hypo – Karangsari, dsk3412Lingk. St. Maria – Krodan, dsk.2513Lingk. St. Skolastika dan St. Ignatius –Perum Kanisius373814Lingk. Ratu Kenyo – Kayen, dsk.2915Lingk. St. Martinus – Pondok Wonolela dsk.29JUMLAH TOTAL764
Sayang sekali belum diperolah data dalam rentang waktu tertentu yang sekiranya bisa dijadikan acuan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun, jika jawabannya adalah ya, maka muncul pertanyaan baru: Mengapa?
Jawaban atas pertanyaan terakhir ini menarik untuk didalami, jika memang benar persentase peniten di Cangkringan selalu lebih banyak dibanding persentase di Babadan. Jawaban atas pertanyaan itu bisa macam-macam. Mulai dari masalah penghayatan iman, masalah waktu, dan sebagainya.
Sekedar menduga-duga sudah tentu tidak benar. Ambil contoh mengenai waktu. Pada masa Prapaskah tahun ini, Sakramen Rekonsiliasi di Paroki Babadan diselenggarakan hari Kamis (27 Maret 2014) dimulai pukul 18.30, yang biasanya dimulai pukul 17.00.
Ada asumsi mengapa perubahan ini dilakukan. Apabila Sakramen Rekonsiliasi dimulai lebih sore, maka para pekerja kantoran yang kebanyakan masih bekerja hingga pukul 17.00 masih memiliki waktu yang cukup longgar untuk mengikuti Sakramen Rekonsiliasi.
Tidak jelas apakah karena jumlah peniten tidak meningkat secara signifikan atau tidak, namun Sakramen Rekonsiliasi Rabu lalu (10-12-2014) kembali dimulai pukul 17.00. Dan yang menarik, meski dimulai pukul 17.00, sampai pkl. 20.00 masih ada umat yang hadir untuk mengaku dosa di Gereja Babadan.
Jadi, jika memang benar persentase peniten di Cangkringan selalu lebih banyak dibanding persentase di Babadan, menarik untuk didalami.(P Rondang Pasaribu, Litbang Paroki)***