Menurut Rm. Tri, selama ini ada kesan, misa Malam Paskah dianggap sama dengan Minggu Paskah. Akibatnya, banyak umat yang tidakmenghadiri Ekaristi merayakan Kebangkitan Tuhan, saat Paskah Minggu pagi.
Lebih lanjut dijelaskan, perlu dipahami bahwa keduanya sangat berbeda. Malam Paskah berarti menjelang Paskah, dan selalu dirayakan pada hari Sabtu malam. Malam Paskah disebut juga “Vigili Paskah,” yang berarti, ” Berjaga-jaga, siap siaga; Tirakatan.” Maka Vigili Paskah berarti berjaga bersama Yesus yang beralih dari kematian menuju kepada kebangkitan (lih. Pedoman Lingkaran Paskah 53.1, hal. 41).
Sementara pada hari Minggu Paskah umat Katolik merayakan kebangkitan Kristus. Dengan menghadiri Ekaristi Minggu Paskah pagi, umat menyambut Kristus yang bangkit dengan jaya. Ia mengalahkan dosa dan maut. Maka sudah semestinya umat hadir dalam Ekaristi merayakan kebangkitan Tuhan ini. Jadi, seharusnya umat Katolik hadir mengikuti perayaan Ekaristi Malam/Vigili Paskah dan Minggu Paskah karena keduanya sungguh berbeda.
Rapat pleno persiapan tersebut dihadiri seluruh koordinator tim yang bertugas pada Pekan Suci dan Ketua Lingkungan. Selain memaparkan persiapan yang dilakukan sampai sejauh ini, panitia juga melakukan koordinasi dengan seluruh tim yang bertugas untuk memastikan bahwa persiapan yang telah berjalan dengan baik. ***