Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Sekolah Iman:
Keluarga Tempat Anak Belajar Menghormati dan Mengasihi

Keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana seorang anak belajar saling menghormati dan saling mengasihi. Anak diajari untuk menghormati dan mengasihi orangtua, sebagaimana manusia menghormati dan mengasihi Allah yang adalah Bapa.
      Penjelasan tersebut disampaikan Rm. Robertus Triwidodo, Pr dalam Sekolah Iman di Aula Panti Paroki Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Rabu (27 Mei 2015). Pokok bahasan pada sesi itu adalah Perintah Keempat: "Hormatilah ayahmu dan ibumu.”

     Dipaparkan lebih lanjut, anak-anak haruslah menghormati dan mengasihi orangtuanya sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada orangtua. Melalui orangtua, anak-anak bertumbuh besar, memperoleh kebijaksanaan, pengetahuan, serta rahmat, yang semua itu dimungkinkan berkat cinta kasih dan usaha orangtua.
     Anak juga diajari menghormati dan mengasihi saudara-saudarinya meski masing-masing memiliki perasaan, kecenderungan, dan minat yang berbeda, namun menghasilkan satu kedekatan timbal balik karena dipersatukan oleh kasih.
     Keluarga kristiani adalah gereja terkecil, gereja rumah tangga. Keluarga adalah persekutuan, di mana sejak kecil orang dapat belajar menghormati nilai-nilai kesusilaan, menghormati Allah, dan mempergunakan kebebasan secara benar.
     Kehidupan keluarga merupakan tempat latihan sejak dini bagi anak-anak untuk memasuki kehidupan sosial di tengah masyarakat. Maka, jika kehidupan keluarga berlangsung baik dan penuh kasih, kehidupan masyarakat yang pada dasarnya dibentuk oleh keluarga-keluarga akan berlangsung baik pula.
     Sebab itu kehidupan keluarga yang berlangsung baik menjadi penting bagi setiap negara. Negara dengan demikian bertanggungjawab agar kehidupan setiap keluarga bisa berjalan baik, melindungi dan membantu keluarga.

Menguduskan Hari Tuhan 
     Sebelum Perintah Keempat, pertemuan Sekolah Iman lebih dulu melanjutkan pembahasan Perintah Ketiga: Kuduskanlah hari Tuhan.
    Salah satu pertanyaan yang sering diperbincangkan adalah mengapa umat Kristiani menyebut hari Minggu sebagai hari Tuhan, dan bukan hari Sabtu (Sabat).
     Jawabannya adalah karena hari Minggu adalah hari Kebangkitan Yesus Kristus. Dengan Kebangkitan Yesus, manusia telah diselamatkan dari maut. Karena Peristiwa Kebangkitan yang terjadi hari Minggu, maka hari Minggu menjadi menjadi hari paling utama, hari Tuhan.
    Oleh sebab itu, sesuai Perintah Ketiga, umat Katolik tidak boleh melakukan sesuatu yang menghalanginya untuk berjumpa dengan Tuhan melalui Perayaan Ekaristi. (prp)***