H. Abd. Muhaimin (Islam), Suwaldji (Kepercayaan), diplomat muda Amerika Serikat, Patricia Victorine Mangoentaroeno (Suriname)
Menjalin dan menum-buhkan persaudaraan melalui dialog karya dan dialog kehidupan adalah langkah yang ditempuh Paroki St. Petrus & Paulus. Pengalaman menunjukkan
langkah itu berhasil baik, demikian dikemukakan Rm. Robertus Triwidodo Pr, dalam pertemuan dengan para diplomat muda dari tujuh negara di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan,Kamis (17-10-2013).
langkah itu berhasil baik, demikian dikemukakan Rm. Robertus Triwidodo Pr, dalam pertemuan dengan para diplomat muda dari tujuh negara di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan,Kamis (17-10-2013).
Pertemuan tersebut diselenggarakan atas
permintaan Kementerian Luar Negeri RI,
agar para diplomat muda para negara sahabat dapat mengetahui secara langsung bagaimana
dialog antar umat beriman (interfaith dialog) yang dimotori
oleh FPUB (Foum Persaudaraan Umat Beriman). Pertemuan yang yang sedianya
dilaksanakan Selasa, 22-10-2013, dimajukan 5 hari dari rencana semula (lih. Diplomat muda akan).
Selain tujuh diplomat muda itu (Amerika
Serikat, Ethipoia, Laos, Jepang, Miyanmar,
Nicaragua, Suriname), juga hadir Kyai H. Abdul Muhaimin (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat yang merupakan salah satu tokoh pendiri FPUB) Wayan Sumerta (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Timoteus Adriyanto (GKI Ambarukmo), Suwaldji (Kepercayaan) serta belasan umat Gereja Babadan.
Paroki St. Petrus &
Paulus Babadan dipilih sebagai tempat dialog, terkait pengalaman paroki ini dalam menjalin
persaudaraan umat beriman melalu upaya-upaya kemanusiaan yang dilakukan.
Posko Belarasa
Rm. Robertus Triwidodo menuturkan, sewaktu bencana terjadi akibat erupsi
Merapi,pengungsi berdatangan ke Gereja
Babadan. Umat Katolik bahu -membahu umat beda iman membantu para pengungsi tanpa memandang latar belakang mereka. Bahkan umat Katolik juga turut memperbaiki mesjid di Cangkringan yang rusak akibat erupsi Merapi.
Agar pelaksanaan
tugas kemanusiaan ini lebih terorganisir, didirikanlah Posko Belarasa, yang
selain menjadi wadah bagi para relawan dalam membantu para
pengungsi juga menyalurkan bantuan berbagai pihak, yang antara lain dilakukan dengan kerjasama dengan Pondok
Pesantren di Cangkringan. Sampai
sekarang, Posko Belarasa ini masih terus melakukan tugas kemanusiaan
membantu para penyintas Merapi yang
sebagian masih tinggai di shelter.
Bercermin pada pengalaman itu, Rm. R Triwidodo Pr menambahkan, itu sebabnya pembangunan Panti Paroki dan Pelayanan yang dimulai sejak Juni 2013, dirancang dengan
mempertimbangkan karakter Merapi sebagai salah satu gunung api paling aktif,
yang mempunyai siklus erupsi panjang dan
pendek. Pembangunan panti tersebut
dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi salah satu langkah antisipatif agar dapat menampung pengungsi apabila erupsi
terjadi.
Dialog karya dan dialog kehidupan tidak hanya dikembangkan saat
bencana. tetap dijalin dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Dicontohkan, di beberapa lingkungan, kegiatan-kegiatan umat Katolik di lingkungan
setempat justru diumumkan melalui mesjid. Umat setempat, walau berbeda iman, memandang satu sama lain sebagai saudara, tanpa sekat, karena itu selalu
sedia bekerja sama melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
Tidak hanya itu. Menyaksikan halaman Gereja Babadan cukup sempit sehingga tidak memadai untuk tempat parkir, masyarakat sekitar mengusulkan kepada Kepala Dukuh untuk mengijinkan tanah bengkok dijadikan sebagai tempat parkir roda empat. Tim Kesenian pedukuhan setempat turut pentas memeriahkan Pesta Peresmian Paroki. Masyarakat sekitar juga dengan senang hati berdoa bersama di halaman gereja, baik saat Peresmian Paroki maupun saat peletakan batu pertama Pembangunan Panti Paroki dan Pelayanan Pastoral.***
Tidak hanya itu. Menyaksikan halaman Gereja Babadan cukup sempit sehingga tidak memadai untuk tempat parkir, masyarakat sekitar mengusulkan kepada Kepala Dukuh untuk mengijinkan tanah bengkok dijadikan sebagai tempat parkir roda empat. Tim Kesenian pedukuhan setempat turut pentas memeriahkan Pesta Peresmian Paroki. Masyarakat sekitar juga dengan senang hati berdoa bersama di halaman gereja, baik saat Peresmian Paroki maupun saat peletakan batu pertama Pembangunan Panti Paroki dan Pelayanan Pastoral.***