 |
| Sekolah Iman di Lantai 2 Panti Paroki |
Kepercayaan itu menyebabkan kita tidak boleh menghujat nama-Nya, tidak boleh menjadikan nama-Nya sebagai tameng untuk berbohong.
Penjelasan itu dikemukakan Rm. Robertus Triwidodo Pr dalam Sekolah Iman, Rabu (25-03-2015) di Ruang Serbaguna Lantai II Panti Paroki St. Petrus & Paulus.
Dikemukakan lebih lanjut, Perintah II yang berbunyi: Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat, sekaligus harus dipahami sebagai perintah untuk menjaga kekudusan setiap orang atau mahluk atau barang yang sudah dikuduskan dalam nama Allah.
Dalam pengertian tersebut, itu sebabnya, setiap kali umat Katolik membuat tanda salib, sebenarnya hal itu berarti umat tersebut menempatkan diri dalam lindungan Allah Tritunggal. Maka, membuat tanda salib adalah keharusan bagi setiap umat Katolik saat memulai hari, memulai pekerjaan, memulai seluruh kegiatan dalam kehidupan.
Sekolah Iman Rabu sore tersebut merupakan pertemuan kedua dengan topik bahasan Sepuluh Perintah Allah. Saat pertemuan berakhir pkl. 20.00, baru sebagian Perintah III yang sempat dibahas.
Pertemuan sore itu terasa berbeda dibanding pertemuan sebelumnya, meningat pertemuan diselenggarakan di Ruang Serbaguna Panti Paroki yang baru sebagian selesai. Hadir saat itu sekitar 56 umat.***