Dalam homili pada Perayaan Arwah Semua Umat Beriman di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Senin (02/11/2015), Rm. Robertus Triwidodo Pr mengemukakan, ungkapan iman itu pula yang memberi pengharapan bahwa kelak, kita akan bersatu dengan orang-orang yang kita kasihi dalam sukacita surgawi bersama para kudus di surga.
Ditegaskan lebih lanjut, dengan pengharapan tersebut, kesedihan berkepanjangan yang seringkali dialami seseorang ketika salah satu anggota keluarga dipanggil menghadap Allah, sesungguhnya tidak perlu. Sebagai umat beriman, kita meyakini bahwa hidup seseorang tidaklah berakhir setelah kematian. Hidup hanya diubah dari kehidupan yang fana ke kehidupan yang baka, menuju kehidupan abadi surgawi. Namun, agar sanak keluarga yang telah dipanggil oleh-Nya semakin cepat mengalami pemurnian di api penyucian dan boleh memperoleh anugerah sukacita abadi disurga, itulah sebabnya kita mendoakan para sanak saudara yang telah lebih dulu menghadap-Nya.
Berlandaskan iman itu pulalah kita berdoa bersama untuk sanak saudara kita yang telah meninggal agar dianugerahi sukacita abadi di surga dan menjadi pendoa bagi keluarga dan kita semua yang masih dalam penziarahan di dunia ini. Oleh berkat kerahiman Allah, dalam ungkapan iman seperti itulah kasih kita terhadap keluarga yang telah dipanggil oleh-Nya tetap terjalin.
Perayaan Ekaristi Peringatan Arwah Semua Umat Beriman dilaksanakan dua kali di Gereja Babadan. Perayaan pertama diselenggarakan pkl. 05.15, sedang perayaan kedua dimulai pkl. 18.00. Perayaan berlangsung dua kali untuk memberi kesempatan bagi umat menyampaikan ujud doa bagi arwah sanak keluarga yang telah meninggal, sekaligus mempersiapkan bunga tabur agar diberikati sebelum ditaburkan ke makan saat berziarah. (prp)***