Kalau lupa bawa Madah Bakti atau TPE, tenang saja. Sekarang, di gereja Babadan, di laci setiap bangku, kini tersedia satu Alkitab,
satu TPE, satu Madah Bakti, dan satu Kidung Adi. Kalau dijumlah, ada 160
Alkitab, 200 TPE, 150 Madah Bakti, dan 150 Kidung Adi. Semua baru!
Menurut Romo Robertus Tri Widodo, semua itu disumbangkan oleh salah satu umat
(kalau tidak salah dari luar kota).
Adanya seperangkat buku rohani tersebut sudah tentu patut disyukuri. Saat misa
harian, sebagai contoh, umat bisa membaca Alkitab, tidak lagi tergantung pada
suara lektor yang terkadang kurang jelas karena kendala sound system.
Kalau misa diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Jawa, menyanyikan
lagu tidak masalah lagi. Toh, tersedia Kidung Adi, yang belum tentu setiap
keluarga punya.
Sebagai perangkat penunjang dalam mengikuti misa, buku rohani itu adalah milik
semua umat. Maka semua umat perlu ikut bersama merawat keempat buku rohani itu
agar tidak sampai rusak atau bahkan pindah tempat karena rasa memiliki yang
terlalu mendalam.