Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Penyegaran Lektor:
Agar Tak Jemu Berlatih

Lektor diharapkan tak jemu berlatih menjadi lektor yang baik. Meski secara  keseluruhan  kemampuan lektor dalam  membacakan sabda Tuhan sudah baik,  lektor diharapkan terus mengasah kemampuan teknis  dalam  membaca sabda Tuhan. Selain itu, lektor dituntut  tetap   sederhana dalam penampilan.

     Harapan itu disampaikan Rm. R Triwidodo, Pr,  dalam pembukaan penyegaran lektor, Minggu,   27 Okt 2013.  Sebanyak  51 lektor Paroki  St.    Petrus&Paulus Babadan  mengikuti  penyegaran  lektor tersebut. Dari Babadan ada 29 peserta,  dan dari Cangkringan 22 peserta. Acara dimulai pukul  10.30,    bertempat di Wisma de  Mazenod Seminari Tingggi OMI,  Condong Catur, Sleman.
     Rm. R Triwidodo memberikan evaluasi berdasarkan hasil   survei kinerja lektor yang dilakukan Litbang Babadan, dan berdasarkan pengamatan saat lektor bertugas pada misa harian dan mingguan.  Mengutip hasil survei, 56% untuk  lektor Babadan dinilai sudah menunjukkan kinerja yang baik.  Ini tentu perlu ditingkatkan.  Selain itu, kondisi yang dihadapi di Babadan dan Cangkringan berbeda. 

          Di Babadan setiap     Kamis sore  dilakukan latihan lektor.  Pada kesempatan ini lektor dilatih membaca dengan baik  dan benar dan diajari tata gerak dengan  membayangkan berada dalam  formasi  bersama dengan  pelayan  liturgi  lainnya. Di Babadan lektor harus berupaya membaca tanpa mengandalkan bantuan mikropon karena  tata  suara di dalam Gereja  Babadan kurang bagus.  Di Cangkringan  lektor belajar sendiri  sebelum bertugas. Sebab itu, lektor perlu terus mengasah kemampuan teknis  dalam  membaca sabda Tuhan. 
        Setelah evaluasi, para lektor mengikuti acara penyegaran yang dipandu oleh Agnes dari Paroki Banteng dan Andreas Purwanugraha dari Tim Kerja Lektor Babadan, dibantu 10 lektor Babadan sebagai fasilitator di 5 pos permainan. 
        Dari permainan  di 5 pos tersebut diharapkan lektor bisa membangun kerja sama dengan  pelayan liturgi  lainnya,  bertanggung jawab dan saling melengkapi,  melatih kesabaran,  dan tetap fokus. Dengan demikian, ketika  bertugas sebagai lektor bisa memberikan yang terbaik bagi  umat dan  menyadari dirinya sebagai  ‘kepanjangan  mulut Tuhan’,  sebagai pelayan sabda. 
       Seluruh kegiatan permainan ini berlangsung di lapangan basket dan   halaman  wisma  OMI. Acara berakhir pk 13.30 diisi dengan penjelasan  makna  di balik  setiap  permainan dan pemandu  memberikan peneguhan.