Tetap taat dan setia melaksanakan kehendak Allah sampai tuntas. Itulah keteladanan yang ditunjukkan oleh Yesus melalui pengorbanan-Nya sampai wafat di kayu salib.
Menurut Rm. Andreas Setyo Budi Pr, dalam homili Ibadat kedua Jumat Agung di
Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Jumat (03-04-2015), menuntaskan tugas
perutusan bagi setiap umat Kristiani di tengah kehidupan sekarang bukanlah hal
mudah. Yesus sendiri harus menghadapi
penghinaan, siksaan, dan bahkan wafat di kayu salib. Namun Yesus tetap taat dan setia melaksanakan
kehendak Bapa-Nya sampai tugas-Nya di dunia ini tuntas.
Menjadi murid Yesus bukanlah seperti selebriti
yang diterima
dengan gembira dan dielu-elukan. Akan banyak tantangan, kesulitan, mungkin
penghinaan dan bahkan ancaman terhadap keselamatan jiwa.
Namun, seperti diteladankan Yesus, setiap murid-Nya hendaknya memiliki keutamaan
sikap yaitu taat melaksanakan tugas perutusan masing-masing sampai tuntas di tengah kehidupan sekarang.
Hujan deras
Sebelum ibadat pertama Jumat Agung dimulai, hujan deras
turun di sekitar Babadan. Turunnya hujan
ini menimbulkan pemandangan tak biasa. Ibadat pertama Jumat Agung, yang dimulai pkl. 15.00 diikuti
oleh sekitar 900 umat, lebih disedikit umat dibanding jumlah umat (1100) yang mengikuti ibadat kedua yang dimulai pkl. 18.00. Tanpa
gangguan hujan, biasanya jumlah umat mengikuti ibadat pertama selalu lebih
banyak.
Meskipun hujan deras terus turun hingga sekitar pkl. 17.00,
ibadat yang diselenggarakan dalam bahasa Jawa dan dipimpin Rm. Robertus
Triwidodo Pr berlangsung khusyuk.
Ibadat kedua Jumat Agung menggunakan bahasa Indonesia,
dipimpin oleh Rm. Andreas Setya Budi Pr. (prp)***