Menurut Rm. Paulus Wiryono Priyotamtama SJ, dalam homili Vigili Paskah kedua di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan, Sabtu (04-04), pesan Kebangkitan Yesus itu ditujukan bagi semua yang berkehendak baik, yang merasa prihatin terhadap keadaan kehidupan seperti sekarang. Kehidupan sekarang ditandai
banyak hal mengkhawatirkan, seperti kekerasan, penindasan, ketidak-adilan, korupsi, dan sebagainya. Maka pesan Kebangkitan Yesus adalah agar tumbuh sikap baru dalam menghadapi kehidupan sekarang dan sekaligus mendorong siapapun untuk berbuat sesuatu agar kehidupan menjadi lebih baik.
Memahami dan memaknai pesan dari misteri Kebangkitan Yesus tidaklah mudah. Hal itu memerlukan sentuhan iman. Sebagaimana dialami para murid Yesus, dan juga para perempuan yang pergi ke kubur-Nya pagi-pagi. Para murid dan perempuan itu takut menghadapi kenyataan yang terjadi. Namun setelah Yesus menyapa mereka di Galilea, semua mereka menjadi berani dan penuh sukacita mewartakan Kasih Allah.
Perubahan sikap semacam itulah yang hendaknya dimiliki setiap umat Katolik sesudah merayakan Paskah. Perayaan Paskah hendaknya menjadi kesempatan bagi umat untuk merasakan dan mengalami sapaan-Nya, dan setelah itu memiliki sikap baru berarti memiliki keberanian dan sukacita untuk bangkit melaksanakan tugas perutusan masing-masing, agar kehidupan menjadi lebih baik.
Tanpa Hujan
Vigili Paskah yang diselenggarakan dua kali di Gereja Bababan berlangsung meriah. Berbeda dari hari sebelumnya saat Ibadat Jumat Agung, hujan sama sakali tidak turun dari sore hinggam Sabtu malam.Vigili Paskah pertama dipimpin oleh Rm. Andreas Setyo Budi Pr, dimulai pkl. 18.00. Perayaan ini diikuti sekitar 14.00 umat, berakhir sekitar pkl. 20.25.
Sedang Vigili Paskah kedua, diikuti sekitar 700 umat, dipimpin oleh Rm. Paulus Wiryono Priyotamtama SJ. Perayaan dimulai pkl. 21.30, dan selesai pkl. 23.30.(prp)***