Selamat Datang! Terima kasih telah berkunjung. Berkah Dalem.

Yang Di Sebelahmu dari Paroki Mana?


Di gereja manapun, lazim terjadi jika umat yang mengikuti misa tidak semua merupakan umat paroki setempat. Ada saja umat asal paroki lain, karena berbagai alasan, mengikuti misa di gereja tertentu.
        Terkait hal itu, muncul pertanyaan berikut: Seberapa banyakkah umat paroki lain yang mengikuti misa di Gereja St. Petrus & Paulus Babadan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, selama 5 (lima) minggu berturut-turut, dilakukan survei profil umat yang mengikuti misa.
        Survei dilakukan dengan memberikan lembar survei kepada setiap umat.  Umat yang masih belum bisa menjawab sendiri pertanyaan, diwakili oleh orangtuanya. Sebagai contoh, satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak. Apabila kedua anak tersebut masih belum mampu menjawab pertanyaan, maka salah satu orangtua (ayah atau ibu) diminta mewakili anaknya. 
        Hasilnya dapat disimak berikut ini.

       Berapa banyak umat yang mengikuti misa pada 5 minggu itu? Jumlah umat berada pada rentang 1054-1202. Rata-rata per minggu ada sekitar 5513/5 = 1102,6 orang, atau 551,3 orang per misa. Bila jumlah umat paroki adalah 2186 jiwa maka dengan rata-rata kehadiran per minggu adalah 1102 orang berarti jumlah umat yang hadir hanya sekitar 0,504 atau 50,4% saja.  Berdasarkan mereka yang mengembalikan isian kuesioner, umat paroki sendiri  yang mengikuti misa sebanyak 3424 orang/5 minggu = 684 orang/minggu atau 342 orang/misa.  Bila dibuat prosentase dengan jumlah umat paroki terdaftar, maka itu berarti 684/2186 atau sekitar 0,313 dari total umat yang hadir. Hanya sekitar 31% umat yang hadir pada setiap minggu, atau 15,5% per misa. Kemanakah sekitar 2/3 umat? Mengikuti misa di gereja lain atau tidak ke gereja?  
 

  

       Pada setiap kali misa, atau per minggu, jumlah peserta perempuan selalu lebih banyak daripada laki-laki, baik yang berasal dari paroki sendiri maupun lain. Pada lingkungan paroki sendiri, jumlah peserta perempuan lebih banyak sekitar 22-84 orang daripada umat laki-laki pada setiap misa. Ini berarti 53 orang per misa kaum perempuan lebih banyak daripada laki-laki bila dibuat rata-ratanya. Bila dikomparasikan dengan jumlah umat per misa, angka rata-rata ini sekitar 15% dari 342 orang yang hadir.  Kenapa fenomena ini terjadi? Apakah ini seiring dengan komposisi laki-laki dan perempuan di paroki ini? Perlu cek data umat untuk hal ini.
       Kehadiran umat memang lebih banyak di hari Minggu daripada Sabtu, baik dari paroki sendiri maupun lain. Khusus untuk umat dari paroki lain, jumlah kehadiran di hari Sabtu pernah lebih banyak daripada Minggu yaitu ketika ada babtisan bayi. Selebihnya, polanya sama.  Kenapa pola ini terbentuk? 




      Dari sisi kelompok usia, untuk umat paroki sendiri, kelompok usia 36-64 selalu terbanyak di setiap misa, baik sabtu maupun minggu. Ini berlaku untuk kategori laki-laki maupun perempuan. Namun, bagi peserta misa dari paroki lain, kelompok usia 36-64 beberapa kali diungguli oleh kelompok usia 17-35 tahun sebagai kelompok usia terbanyak pada setiap misa. Untuk komposisi umat Babadan yang menghadiri misa, setelah kelompok usia 36-64 tahun, berurutan disusul oleh kelompok usia 17-35 tahun, lalu di bawah 9 tahun, 10-17 tahun dan terakhir di atas 54 tahun.  Bagaimana ini dimengerti? Kenapa komposisi  seperti ini?
Berdasarkan semua data di atas, rekomendasi apa yang bisa dirumuskan? Ini berkaitan dengan (1) pendalaman lebih lanjut atas dasar data itu, dan (2) rekomendasi perbaikan apakah yang bisa disusun untuk melakukan tindakan perbaikan tentang tingkat partisipasi umat ke depan. (suryo)***